Dari pendidikan menengah ke perguruan tinggi kembali menuju ke pendidikan menengah, apa yang kalian pikirkan mengenai belajar dan mengajar?
Latar belakang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan beberapa gagasan program yang termasuk dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yaitu salah satunya program Asistensi Mengajar (AM). Program Asistensi Mengajar adalah salah satu program yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan. Program Asistensi Mengajar merupakan bentuk kolaborasi mahasiswa di bawah bimbingan guru dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Kegiatan Asistensi Mengajar di satuan pendidikan ini dilaksanakan selama satu semester (setara 20 SKS) dengan waktu pelaksanaan selama delapan belas (18) minggu. Dalam hal ini, Universitas negeri Malang (UM) menjadi salah satu perguruan tinggi yang menerapkan kebijakan MBKM. Asistensi mengajar dilaksanakan pada berbagai jenjang, yakni mulai dari Pendidikan AnakUsia Dini (PAUD), Sekolah Luar Biasa (SLB), Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pelaksanaan
Kami adalah mahasiswa yang menempuh program studi S1 Pendidikan Teknik Mesin yang beranggotakan Abim Destiandi Yoga S., Adi Firman Romadhon, dan Achmat Afiq ronaldi. Kami melaksanakan Program Asistensi Mengajar pada semester genap tahun ajaran 2024-2025. Sebelum menuju ke satuan pendidikan, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LPPP) Universitas Negeri Malang memberikan pembekalan secara daring pada tanggal 13 dan 14 Agustus 2024. Â Selanjutnya, pelaksanaan AM dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus sampai dengan tanggal 6 Desember 2024. Sebagai mahasiswa yang menempuh program studi S1 Pendidikan Teknik Mesin, kami melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar pada satuan pendidikan menengah kejuruan, yaitu di SMKN 1 Singosari yang terletak di Jalan Raya Mondoroko No. 03, Singosari, RT. 05 RW. 06 Kelurahan Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Mahasiswa Asistensi Mengajar di SMKN 1 Singosari tidak hanya berasal dari program studi S1 Pendidikan Teknik Mesin saja tetapi juga dari prodi S1 pendidikan teknik bangunan.
Jenis kegiatan Asistensi Mengajar yang dilakukan di sekolah terdiri dari kegiatan akademik dan non akademik. Adapun kegiatan akdemik meliputi penyusunan perangkat pembelajaran, media pembelajaran, dan praktik pembelajaran di kelas. Sedangkan, kegiatan non akademik meliputi piket di delapan unit kerja. Â Adapun tempat piket yang dimaksud meliputi tata tertib (tatib), Kantor Normatif Adaptif (NA), menyambut siswa di gerbang dengan Senyum,Salam, Sapa (3S), Bimbingan Konseling (BK), Bursa Kerja Khusus (BKK), Tata Usaha (TU), Perpustakaan, dan Kantor Jurusan Teknik Mesin. SMKN 1 Singosari memiliki beberapa program keahlian, salah satu di antaranya adalah Teknik Mesin. Pada program keahlian tersebut memiliki dua konsentrasi keahlian, yaitu teknik permesinan dan teknik mekanik industri. Kami melakukan kegiatan akademik pada konsentrasi keahlian Teknik Mekanik Industri mata pelajaran Sistem Kontrol dan Sistem Kelistrikan di bawah bimbingan guru pamong Bapak Suci Hartono S.T.
Pengalaman
- Akademik
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mempraktikkan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan. Sebelumnya kami hanya melakukan praktik kegiatan belajar mengajar dengan teman sejawat pada mata kuliah praktik pembelajaran mikro. Â Asistensi Mengajar menjadi pengalaman pertama dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar yang kami lakukan secara real bersama siswa SMKN 1 Singosari kelas XI Teknik Mekanik Industri. Di bawah bimbingan guru pamong, kami dibimbing dalam menyusun perangkat pembelajaran serta melaksanakan kegiatan pembelajaran. Tentunya hal tersebut bukanlah hal yang mudah bagi kami, perlu ketepatan dalam menyusun kegiatan pembelajaran, serta melatih cara berinteraksi termasuk kecakapan dalam berkomunikasi dengan siswa. Tidak seperti apa yang kami bayangkan bahwa siswa sekolah menengah kejuruan pada umumnya dengan karakteristik siswa yang bandel, ternyata siswa SMKN 1 Singosari khususnya kelas XI Teknik Mekanik Industri memiliki kebiasaan belajar yang baik. Siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tertib. Namun demikian, tetaplah sebagai pengajar perlu mengkondisikan kelas dengan baik.
Â
- Non Akademik
Kegiatan Non Akademik adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa selain kegiatan akademik (di kelas). Kegiatan yang dilakukan adalah dengan membantu pekerjaan tiap-tiap unit kerja yang ada di SMKN 1 Singosari. Selain belajar bagaimana mengelola kelas, mahasiswa juga mengetahui dan belajar bagaimana cara tiap-tiap unit kerja berlangsung dalam satuan pendidikan. Misalnya pada unit kerja administrasi, seperti tata usaha bertugas memastikan kelancaran operasional sekolah mengelola data siswa, administrasi akademik, dan dokumen penting lainnya. Piket Bimbingan Konseling (BK) memberikan pengalaman mengenai bagaimana mendalami karakter siswa dan materi-materi yang disusun oleh BK. Dengan adanya kegiatan non akademik ini kami berlatih untuk bekerja sama dalam tim.
Â
- ProkerÂ
Kami mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Mesin memiliki Program Kerja (Proker) Pelatihan CAD yang diperuntukkan bagi kelas yang kami ajar, yaitu kelas XI Teknik Mekanik Industri. Proker pelatihan CAD ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa dalam memperkenalkan dan menumbuhkan keterampilan siswa pada keterampilan desain Autodesk Inventor. Peserta pelatihan terdiri dari dua kelas, yakni kelas XI TMI 1 dan XI TMI 2. Pelatihan berlangsung selama 4 pekan dengan 8 kali pertemuan yang diadakan hari senin dan kamis. Seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir dengan baik. Pada akhir kegiatan, seluruh peserta diberikan sertifikat penghargaan yang diketahui oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan dan  Pembelajaran (LPPP) Universitas Negeri Malang.
 Penutup
Pelaksanaan Asistensi mengajar membawa dampak positif bagi mahasiswa dan sekolah. Melalui Program Asistensi Mengajar, mahasiswa tidak hanya diberi kesempatan untuk memahami tantangan dunia pendidikan secara langsung, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi generasi penerus bangsa. Program ini menjadi bukti bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang harus diperjuangkan dengan semangat kolaborasi dan inovasi. Pada akhirnya, kami memperoleh berbagai keterampilan penting, seperti persiapan guru dalam pembelajaran, mengelola kelas, komunikasi, kepemimpinan, dan kepekaan sosial. Selain itu, kami memperoleh pemahaman yang lebih jauh mengenai sistem kerja di lingkungan sekolah dan kebutuhan siswa secara keseluruhan dari berbagai kegiatan non-akademik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H