Mohon tunggu...
abimata dwioktarochaddi
abimata dwioktarochaddi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

keren

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Soekarno, Soeharto, Amerika, dan Kehancuran Komunisme di Indonesia

1 Desember 2018   18:38 Diperbarui: 1 Desember 2018   18:49 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang menganut ideologi  Pancasila. Di mana lima sila yang ada menjadi dasar kehidupan seluruh masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Paham ini membawa Indonesia menuju kehidupan yang demokratis dimana setiap warga negara memiliki hak yang sama. Hal ini merupakan sebuah hal yang mulia dimana hak hak dan kebebasan warga negara menjadi suatu hal yang diatur oleh pemerintahan.

Berbicara mengenai ideologi di negara kita, tentu erat juga kaitannya dengan komunisme. Seperti yang kita tahu, bahwa ideologi komunisme memiliki stigma yang buruk di negara ini. Di mana komunisme yang disimbolkan dengan palu dan arit menjadi ideologi yang dianggap akan memecah belah bangsa ini. Hal ini tentu erat kaitannya dengan sejarah Indonesia sendiri. Komunisme yang saat itu dianut oleh salah satu partai besar PKI beberapa kali melakukan pemberontakan dan perlawanan yang merusak stabilitas negara yang tidak stabil kala itu.

Jika kita lihat pengertian komunisme sendiri bahwa Komunisme adalah sebuah ideologi Penganut paham berasal dari der Manifest Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori analitis pendekatan komunis untuk perjuangan kelas (sejarah dan kontemporer) dan kemakmuran ekonomi yang kemudian menjadi salah satu gerakan paling berpengaruh di dunia politik.

Komunisme dalam kelahiran awal koreksi terhadap pemahaman kapitalisme pada awal abad ke-19, dalam suasana yang mengasumsikan bahwa pekerja dan petani hanya bagian dari produksi dan lebih peduli dengan kesejahteraan ekonomi. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal komunisme antara penganut komunis dan teori revolusioner komunis, yang masing-masing memiliki teori dan cara yang berbeda untuk mencapai perjuangan sosialis melawan apa yang disebut masyarakat utopis.

Inti dari komunisme sendiri adalah kesetaraan sosial, dimana hak hak pribadi dibatasi oleh pemerintah demi mencapai kemakmuran bersama. Komunisme sebagai paham yang anti-kapitalis pada hakikatnya jika dijalankan dengan benar dan dengan penuh rasa peri kemanusiaan akan membawa sebuah negara kepada keadilan dan kesejahteraan bersama. Namun mengapa  ideologi komunis dapat menjadi sesuatu yang tabu?

Hancurnya ideologi komunisme sendiri di Indonesia terjadi pada masa masa peralihan pergantian kekuasaan antara Ir. Soekarno dan Soeharto. Di mana situasi dunia saat itu sedang panas panasnya ketika terjadi perang dingin antara Amerika Serikat sebagai negara demokratis dan Uni Soviet sebagai negara komunis sedang gencar gencarnya menyebarkan ideologi mereka ke seluruh dunia. Seperti yang kita tahu bahwa Presiden pertama kita Ir.Soekarno pada saat menjabat cenderung pro terhadap komunis.  

Hal ini yang membuat Amerika Serikat saat itu khawatir jika Indonesia jatuh ke tangan komunis, hingga akhirnya terjadi pemberontakan G30 S PKI yang menjadi puncak ketidakstabilan negara saat itu hingga membuat Soekarno lengser dan digantikan oleh Soeharto. Menjadi sebuah polemik ketika sejarah negara kita terkesan ambigu dan ditutup tutupi oleh petinggi petinggi negara. 

Banyak spekulasi yang beredar di masyarakat, salah satunya yaitu dimana Amerika Serikat ikut turun tangga dalam pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di Indonesia. Keraguan terjadi dimana terdapat konspirasi mengenai  peristiwa G30S PKI dimana peristiwa ini dikatakan didalangi oleh Amerika Serikat dengan CIA-nya sebagai usaha menjatuhkan Soekarno. Penyerahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto pun menjadi ambigu di mana surat "Super Semar" dikatakan hanya berisi penyerahan sementara, dan "Super Semar" sendiri hingga saat ini dinyatakan hilang.

Setelah jatuhnya kekuasaan ke tangan Soeharto, propaganda-propaganda politik dilakukan oleh pemerintah dan bahkan pelanggaran hak asasi manusia dilakukan terhadap orang orang yang dicap sebagai PKI. Dan setelah kekuasaan Soeharto sendiri Freeport jatuh ke tangan Amerika Serikat. Hal ini sangat berkebalikan dengan apa yang dilakukan oleh Soekarno dimana pada saat menjabat Soekarno sedang gencar gencarnya merevisi perusahaan perusahaan luar yang ada di Indonesia untuk menaikkan jatahnya bagi Indonesia hingga 60 persen.

Dalam tulisan saya kali ini, saya tidak mengajak pembaca untuk mendukung komunisme. Indonesia dengan ideologinya Pancasila dan kesatuannya merupakan harga mati yang harus kita junjung tinggi.  Di tulisan ini saya mengajak pembaca untuk mampu berpikir kritis dan mengolah sesuatu sebelum menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. Setiap hal memiliki sisi baik dan negatif salah satunya komunisme. 

Komunisme memang menekankan keadilan bagi rakyat, namun ideologi ini melarang dan membatasi hak hak dasar warga negara. Komunisme pun erat kaitannya dengan kediktatoran dimana para penguasa berhak penuh akan kehidupan warga negarannya. Kebebasan bukanlah sesuatu yang diakui.  

Kita sebagai masyarakat Indonesia harus mampu memilah milah dan berpikir kritis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama mendekati masa masa menjelang pemilu ini. Dimana kita sering dibutakan oleh opini opini yang digiring oleh beberapa oknum demi kepentingan pribadi. Sekian tulisan dari saya ,NKRI dan harga mati.

Referensi: 1 2 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun