Yang datang menemuimu selagi matahari merangkak dari punggung bukit
Mengetuk ceret,chemex,dan cangkir pagimu
mengetuk mimpi dari kata-kata yang tak kunjung temu
Awan-awan berkejar mengikuti angin, mengikuti arah yang entah kemana ingin
---
Ada apa hari ini ?
..
Kecemasan yang selalu meratap di dinding peraduan
Jendela bosan membaca jalan dan kota yang tak kunjung lengang
Sibuk mengeja desakan keramaian, lebih padat dari himpitan kata-kata di surat kabar
...
Kita terlalu pagi menceritakan kenyataan, tapi keyakinan tak pernah datang sekedar menenangkan
....
Yang datang menemuimu selagi kecemasan berkejar di punggung jantungnya
Meminta hangat dari segala yang telah kau rawat
Meminta harap dari secangkir teguk yang teramat pekat
Untuk menenangkan duka
Untuk meredakan luka yang teramat purba
-2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H