entah dengan apa aku menjelaskan bagaimana rasanya
rasa memandang karya indah sang pencipta
bukan paling cantik tapi selalu ingin menghabiskan fungsi mata hanya untuk memandang replika bidadari itu
bahkan jika diizinkan aku ingin menunggu mati dengan menjalankan tugas mulia yaitu menjadi alasan bahagia untuknya
tapi...Â
sudahlah, aku tetap saja akuÂ
seorang pemimpi yang tidak akan pernah bisa menggapai
bukan usaha yang belum cukup
tetapi mimpi ku terlalu mustahil untuk menjadi bagian dari hidupnya
bila mencintaimu hanyalah ilusiÂ
maka izinkan aku berimajinasi tanpa batas durasiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H