3. Cemburu berlebihan Pelaku love bombing sering menunjukkan perilaku cemburu yang tidak sehat. Mereka mungkin mencoba untuk menjauhkan korban dari teman-teman atau keluarga, menciptakan isolasi emosional sehingga korban menjadi lebih tergantung pada mereka.
4. Perubahan perilaku mendadak Setelah periode penuh kasih sayang, pelaku mungkin tiba-tiba menjadi dingin, acuh tak acuh, atau bahkan agresif secara emosional. Ini adalah bagian dari taktik manipulatif untuk membuat korban merasa tidak aman dan lebih tunduk pada kehendak pelaku.
5. Tekanan untuk berkomitmen  Pelaku love bombing sering kali mendorong korban untuk berkomitmen pada hubungan lebih cepat dari yang diinginkan atau lebih cepat dari yang sehat. Mereka mungkin menggunakan janji-janji manis atau ancaman emosional untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Bagaimana Mengatasi Love Bombing?
Jika seseorang merasa menjadi korban love bombing, langkah pertama adalah mengidentifikasi perilaku tersebu dan menyadari bahwa itu adalah bentuk manipulasi. Menyadari bahwa perhatian berlebihan dan janji-janji manis bukanlah tanda cinta sejati dapat membantu korban memutus siklus ketergantungan emosional.
Selain itu, penting untuk membicarakan situasi ini dengan teman atau keluarga yang bisa memberikan perspektif luar. Menghindari isolasi adalah kunci untuk tetap kuat secara emosional dan menahan diri dari jatuh lebih dalam ke dalam jebakan manipulatif.
Pada akhirnya, membangun batas yang sehat dalam hubungan adalah langkah penting untuk menghindari manipulasi seperti love bombing. Cinta sejati berkembang dari kepercayaan, komunikasi yang jujur, dan waktu yang dihabiskan bersama untuk saling mengenal, bukan dari intensitas yang memabukkan dan berlebihan.
Love bombing adalah bentuk manipulasi yang sering disamarkan sebagai cinta sejati. Meskipun pada awalnya terlihat romantis, ia dapat menghancurkan korban secara emosional dan mental. Dengan mengenali tanda-tanda love bombing dan memahami bahaya yang terkandung di dalamnya, seseorang dapat melindungi diri mereka dari hubungan yang berbahaya dan manipulatif. Dalam cinta, kejujuran, kesabaran, dan keseimbangan adalah kunci untuk menciptakan hubungan yang sehat dan bertahan lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H