Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jangan Panggil Namaku, Sebut Tante Saja

5 September 2019   05:21 Diperbarui: 5 September 2019   05:42 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prinsipnya, menurutku kisah cinta yang berumuran akan kokoh dibangun dengan tebaran kedamaian dan penuh kesejukan. Mungkin banyak orang memiliki versi yang berbeda soal ini akan tetapi aku sangat meyakini prinsip itu. Hanya dengan damai cintai jadi abadi dan itu aku bisa memberinya.

Namun, entah sampai kapan dia akan mengerti maksud suci ini. Aku berharap agar kekecewaan tidak menjadi bencana akhir dalam hidupku. Setidaknya aku ingin menuai hari tua bersamanya. Itu selalu ada dalam doaku ketika saat terbitnya fajar dan terbenamnya siang.

Malam hari aku dipenuhi mimpi-mimpi indah bersamanya, dipadang pasir, ditengah hutan,di ujung pulau, kami membangun rumah sederhana yang disekelilingi oleh warna-warni pohon bunga. Kami memiliki ternak dan perkebunan pangan yang selalu terus disertai rejeki.

Bahagia dan ketenangan menjadi tembok hubungan kami. Tak ada yang bisa intervensi suasana ini. Kami bebas bercinta dan mencintai. Itulah tugas kami merawat kehidupan untuk kemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun