Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayo Instal Fpi-kiran

20 Agustus 2019   18:14 Diperbarui: 20 Agustus 2019   18:18 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini ramai sekali dengan pendakwaan salah satu ormas berseragam putih dimedia sosial. Ormas itu diduga merupakan biang kerok lahirnya rasisme yang menimpa teman-teman Mahasiswa Papua di Surabaya.

Saya pun tak paham siapakah gerangan Ormas itu? Bagaimanakah ciri-cirinya? akhirnya saya selidiki. Oh, ini! kan sudah dari dulu saya bilang kalo sebaik-baiknya manusia dialah yang berperikemanusiaan.

Ormas yang suka teriak-teriak anti Pancasila, terus ingin dirikan NKRI bersyariah. Apalagi itu, saya kadang bingun memikirkan rencana yang diusung.

Memang sebuah bangsa akan kehilangan martabatnya bila pikiran-pikiran lama belum terinstal. Bila sulit menginstal, anda boleh ke tokoh sebelah yang mahir instal-menginstal. Jangan asal menginstal karena itu akan membawa virus sehingga pikiran anda bisa rusak.

Akibatnya, menganggap orang lain lebih buruk dari kita adalah keadaban. Oalah... saya kok jadi kewer-kewer sendiri.

Ormas yang disebutkan, paling takut akan kebebasan manusia. Bila ada yang berhaluan yang tak sepemahaman pasti akan digrebek. Dicap kafir dan dianggap sebagai sebuah ancaman.

Disatu negeri, saya baru menemukan pikiran manusia dapat dibatasi. Ras manusia yang tidak sama akan dipanggil dengan sebutan binatang. Problem sehari-hari yang tak kungjung usai.

Bagaimana itu bisa menjamur? Pertanyaan yang muncul. Saya jawab sederhana saja. Kekurangan membaca dan tidak kemasukan gizi 4 sehat 5 sempurna, sehingga pikiran polarisasi dan diskriminatif sulit dihilangkan.

Fatalnya, kegaduhan terjadi dimana-mana. Hasutan dan ujaran kebencian diumbar dengan skenario tunggal.

Bukan saja Ormas, aparatur negara yang bertugas sebagai keamanan pun ikut membiarakan pikiran rasisme itu. Timbul gejolak diberbagai daerah, dengan enaknya mereka mulai mengklarifikasi dan meminta maaf.

Tailaso, ayo instal Fpi-kiran. Ayo instal Fpi-kiran aparat juga. Pokonya semuanya ayo instal Fpi-kiran. Lahirkan pikiran baru. 74 tahun beragam pulau-pulau  telahmenjadi sebuah bangsa, sangat disayangkan jika hanya sebatas halusinasi.

Matahari terbit lebih awal di upuk timur. Bangsa Indonesia harus menatap itu dengan pandangan cahaya kemanusiaan. Jangan memandangi dengan kebrutalan kegelapan pikiran.

Sedikit lagi, jumlah kalori dan protein manusia akan bertambah atau bisa berkurang tergantung konsumsi apa yang dimakan sehari-hari.

Pikiran manusia seharusnya juga seperti itu, jangan sampai berkurang. Bisa berbahaya dan mengundang bencana rasis lagi. Olehnya mode server lama harus diganti. Bila tidak akan merepotkan dikemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun