Disatu ruang gelap yang tidak bercahaya lampu dan rembulan, Miko dan Yesmon sedang asyik mengutak atik hape milik mereka yang belum terlaknat penderitaan loubet atau padam.
Beberapa menit kemudian pesan grup Whats-upp masuk tanpa permisi di hape milik Miko. Tertera dalam pesan tersebut memberitakan terkait pengepungan Asrama Kamasan Mahasiswa Papua di Surabaya.
Ehh kaka Yes, sapa Miko.
Bagaimana itu ade? sahut Yesmon yang sedang nonton youtube live streaming laga Persipura Vs PSM Makasar dilayar hapenya.
Teman-teman mahasiswa Papua di Surabaya dorang punya asrama dikepung warga dan ormas ini, ada aparat juga," jelas Miko.
Ah, ko tipu sekali e Miko," jawab Yesmon sambil matanya menatap layar hape dengan serius.
Ah, sa tidak tipu kaka, betul ini. Tidak percaya, lihat ini e ada info grup beserta videonya kaka Yes," kata Miko bernada serius sambil menunjukan hapenya kepada kaka Yes.
Setelah keduanya membaca isi rilis yang berdalil diskriminatif dan represip itu. Kaka Yes meminta Miko agar mengunduh videonya.
Coba Miko, ko putar itu video. Apa isinya kah," pinta kaka Yes.
Sembari menunggu warna hijau berputar menandakan sedang dalam proses pengunduhan, terpampang jumlahan massa sedang berdiri memenuhi layar hape milik Miko.
Unduhan anda selesai," kata hape.