Bukan Joni di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) atau beberapa siswa lain di Indonesia yang rela memanjat tiang bendera demi sang saka merah putih agar tetap berkibar di udara.Â
Bahkan kisah panjat tiang bendera banyak sekali media mainstream kemudian turut ramai memberitakannya hingga bocah-bocah pejuang itu diundang pak Presiden Jokowi atau pejabat daerah lainnya.
Kali ini sebuah kisah terharu datang dari Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dimana siswi SMA 1 Negeri Petasia, yang menjadi pembawa baki bendera saat prosesi upacara bendera memperingati HUT RI ke 74 tertusuk paku karat dengan panjang 7 Cm dikakinya.
Siswa itu bernama, Dina Nurfadhila Toadji. Â Demi menunaikan tugas serta amanah sejarah, Dina tetap tersenyum walaupun sedang merasa kesakitan dikakinya.
Saya yakin bahwa yang menjadi kekuatan Dina adalah bukan hanya karena sebuah kain yang dipegan tapi dari kain itu peradaban bangsa ini tercipta.
Setelah dilansir dari tribunnews.com
Dina menjelaskan bahwa musibah tersebut dialaminya ketika berlangsungnya upacara di lapangan kantor Bupati Morowali Utara.
Sepatu khusus milik Dina tertusuk paku berkarat dan menembus kaki sebelah kanan. Ia merasakan sakit ketika usai pengibaran.
"Dari depan tribun saya rasa sakit di kaki," katanya.
Namun jiwa patriotis serta profesionalis membuat Dina bertahan.
"Saya tahan saja, karena saya pikir cuma batu," tutur Dina.
Sebagai bentuk apresiasi, kiranya bagi yang mengetahui insiden ini baik pemda Morowali Utara atau Presiden sekalipun bisa meluangkan waktu. Paling tidak memberikan salam manis dan rasa respect kepada Dina.
Terimakasih banyak Dina, sudah menjadi manusia merdeka dan memerdekakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H