Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Buce, Panggayong Bae-bae

15 Agustus 2019   11:05 Diperbarui: 15 Agustus 2019   15:46 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ig sialanahabib

Sore hari Opa Buce sedang asyiknya menatap air laut dibelakan rumah. terikat dipinggannya sebuah sarung tenung cap Gajah Mada berwarna cokelat. Tanpa baju, badannya terasa kuat menahan dinginnya pusaran angin laut.

Opa Buce tidak sendiri sore itu. istrinya Oma Yori, turut serta menemani. Bercerita dibawah cahaya senja yang berbisik suara denturan ombak diujung batu karang. Seolah-olah besok hari akan tiba rejeki.

Yor, sabantar beta panggayong dulu e? Kayanya malam ini ikan naik banyak," tandas Buce dengan penuh optimisme.

Ose mau panggayong jam berapa Buce?

Habis Magrib to Yor.

Ohiyo sudah, kalau bagitu beta ka dapur mamasa dulu, biar siapkan ose punya bakal par sabantar.

Yor kemudian hengkan pamit meminta ijin Buce untuk ke dapur. Memasak untuk bekal suaminya ke laut malam nanti.

Senja perlahan-lahan meninggalkan terang mendatangkan gelap tapi ada sedikit cahaya bulan. Buce, tengah menyiapkan alat-alat yang akan dibawah kelak, sambil menunggu Yori menyiapkan bekal di dapur.

Ok, sudah lengkap samua tinggal tunggu bakal saja, kata Buce dengan pelan.

Buce, Buce," suara Yor memangil.

Yaaa, bagaimana itu Yor," nyahut Buce.

Bakal sudah siap nih, ose mau panggayong jam berapa," tanya Yor lagi.

Suda mau jalan ini Yor e," Buce menjawab.

Yor kemudian pergi mengantar Buce ke tepi laut. Renteng bekal dan alat pancing terlihat bergoyang ditangan Buce.

Diatas pasir dekat bibir pantai, Yor terus pandangi Buce yang sedang memasukan alat pancing dan bekal ke dalam kolom perahu. Tatapan kasih sayang serayak berdoa, Yor panjatkan.

Ya Tuhan Yesus e, bapa kami di Sorga, Jagalah Buce di laut dengan kebesaranmu. Semoga Buce mendapatkan keselamatan dalam lindunganmu. Amin!

Yor, beta langsung berangkat e

Rapat dan merapat, langkah Yori terus menuju Buce diperahunya.

Buce, Panggayong Bae-bae

Tangan Buce kemudian dicium. Dan perahu akhirnya lepas landas meninggalkan Yor ditepi laut.

Catatan*

Panggayong: Mendayung
Bae-bae: Baik-baik
Bakal: Bekal
Beta: Ose
Ose: Kamu

Mamasa: Memasak. Par: Untuk. Sabantar: Sebentar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun