Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Membongkar Kejahatan HAM pada PT. WLI Seram Utara

8 Juli 2019   15:49 Diperbarui: 9 Juli 2019   17:10 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olehnya, untuk membangun Maluku kedepan yang lebih baik dari perspektif HAM, juga tidak terlepas dari peran semuah lapisan masyarakat. Dan tidak terlepas dari peran media penting sebagai garda depan mewartakan situasi dan kondisi Maluku.

Penyikapan penegakan HAM menjadi isu pembangunan Gubernur Maluku ke depan. Namun karena penjabarannya terlalu umum, sehingga asumsi saya bahwa mengenai permasalahan hak asasi manusia yang disampaikan oleh Murad, bisa dikatakan meliputi semua hak dasar manusia.

Oleh sebab itu, Gubernur Maluku harus konsisten dengan ucapannya. Apa yang dialami para buruh PT.WLI merupakan bagian dari pelanggaran hak asasi manusia. Begitu pun dengan hak atas lingkungan, Murad selaku pemegan kekuasan pemerintah Provinsi Maluku harus memanggil Dirut PT. WLI sekaligus mengadilinya atas apa yang telah diperbuat terhadap kerusakan lingkungan dan rusaknya ekosistem laut.

Perlu diketahui, permasalahan hak asasi manusia tidak bisa dianggap remeh oleh pemerintah. Sebagaimana dalam tree obligations state/ tiga kewajiban negara yakni; pertama,( to respect) menghormati setiap hak asasi manusia. Kedua, ( to protec) memenuhi hak asasi manusia. Ketiga,  (to fulfil) melindungi hak asasi manusia.

Ketiga kewajiban negara semestinya harus melekat dalam tubuh sebuah pemerintahan. Apalagi sebagian besar pesan dalam UUD 1945 membahas mengenai hak asasi manusia. Para elite politik, Gubernur, Bupati, Camat,Kepala Desa, dan masyarakat pada umumnya berkewajiban menjadikan HAM sebagai sandaran pembangunan suatu bangsa dan negara.

Tidak seolah-olah bersikap otoriter dan anti kritik. Jelas, ini bukan jaman Orde Baru yang berwatak represif. Prinsip keterbukaan informasi publik diharapkan dapat membangun kehidupan demokrasi yang lebih baik. PT. WLI harus mempunyai komitmen demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun