Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polemik Perda tentang Sopi dan Perdebatan Lucu di Medsos

24 Juni 2019   00:47 Diperbarui: 24 Juni 2019   07:25 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, kalau kita simak secara akal sehat seperti yang dilansir N25.NEWS, Wagub Maluku mengatakan, "Sopi itu,merupakan hikmat dari Tuhan untuk para leluhur masyarakat  untuk membuat minuman tradisional itu dan sebenarnya sopi adalah simbol adat kita di Maluku,"kata Orno.

Adapun sopi yang dalam bahasa Belanda adalah Zoopje ini (alkohol) termasuk golongan C (miras). Bukan saja dikonsumsi oleh para kaula muda untuk mabuk-mabukan,tetapi sopi merupakan minuman yang sangat berarti dalam melaksanakan upacara adat atau pesta adat yang mana sopi menjadi harga mati.

"Jadi kalau petugas menyita sopi dan memusnakannya berarti adat kita di lecehkan,jadi kalau petugas (polisi) mau menertipakan minuman tradisional ini,berarti tangkap dulu orang-orang pemabuk,tapi memang kekurangan kita adalah belum legalnya minuman ini,"jelasnya.

Argumentasi datar yang sampaikan Wagub, lebih mempriotaskan nilai-nilai ketradisional melalui minuman. Sopi. Hanya saja analogi yang dipakai sebatas daerah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang rata-rata membiayai keberuntangan nasib masyarakat dari situ dan Maluku pada umumnya.

Lalu apa beda Sopi dengan minuman beralkohol lainnya yang marak dijualkan belikan? Apakah minuman beralkohol harus berlebel eropa? Dan alkohol lokal dibatasi. Benar-benar lucu atau sama dengan kita membatasi orang Papua memakai Koteka, atau lagi menyuruh orang Naulu di tanah Seram lepaskan ikat merah dari kepalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun