Tuhan ada dimana-mana, Ustad dan pendeta mengatakannya, rakyat jelata pun demikian. Sama seperti saya, berfikir egois untuk hal yang argumentatif.
Lebih dasyat, Tuhan tidak saja berada di mimbar masjid dan gereja ataupun wihara. Toilet bisa jadi identitas keberadaan Tuhan, di tembok bahkan kerang air.
Luar biasa, mandi dan cebok harus melafadzkan ayat-ayat Tuhan. Kebersihan toilet adalah merawat eksitensi indahnya ketuhanan.
Mungkinkah? Paling tidak, iya. Iya dalam berfikir tentang Tuhan yang esa. Jangan mengacaukan naskah sosial religius, biar adil dan lestari.
Pup, pup, pup. Kotoran manusia pemberian Tuhan. Lalu  tersirami dengan se-ember air. Tidak usah hiraukan hari esok. Cukup indah karunia Tuhan.
Semoga kita terberkati. Toilet sudah menunggu lagi, untuk tetap senyap sendiri menerima wahyu Tuhan yang abadi. Dalam sunyi air di sungai tetap mengalir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI