Teguran itu, bagi saya adalah kritik membangun untuk menjadi manusia yang mencintai identitas melalui penguasaan bahasa. Apalah arti sekolah tinggi-tinggi bila bahasa daerah sendiri tidak paham, pikiran saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!