Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menanti Jokowi dan Prabowo Bertemu!

24 Mei 2019   22:56 Diperbarui: 24 Mei 2019   23:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragedi 22 Mei banyak memakan korban jiwa. Sebenarnya ulah siapa? Siapa yang memulai dan siapa yang mengakhiri?, rakyat adalah korban utama. Kemanusiaan digadaikan oleh elit-elit kepentingan.

Suda saatnya mari bersihkan diri dari politik kebencian yang memakan banyak korban. Indonesia adalah negara besar, sepatutnya pemimpin-pemimpin bangsa juga harus punya jiwa yang besar dalam merangkul seluruh umat tanpa membedakan identitas.

Dalam hal ini, Presiden Jokowi Dodo dan Bapak Prabowo Subianto. Rakyat menanti pertemuan kalian untuk membangun bangsa agar lebih baik kedepan lagi. Saya tahu, kalian berdua adalah orang paling pengaruh di Republik Indonesia. Kalian adalah jawaban dari semua perhentian penderitaan. Entah siapa dibelakan kalian, itu bukan masalah. Publik menyaksikan hanya dua, Petahana dan Oposisi.

Pertarungan politik lima tahunan, bukanlah objek vital dalam membangun kekuasaan. Kekuasaan dibangun atas kehendak rakyat. Rakyat adalah prioritas utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Masa sih kalian ingin bertemu harus memakai teknik lobi-lobi. Bukannya itu menandakan kalian masih egois. Berlapang dada untuk menerima satu sama lain. Tidak usah pakai lobi-lobi politik, hanya kesadaran jiwa kalianlah yang dibutuhkan umat kebinekaan.

Akhir dari kepentingan politik Pilpres 2019 adalah pengrusakan dan kematian. Ini harus kalian bicarakan, bagaimana membangun bangsa dengan nilai-nilai humanisme. Kedaulatan rakyat akan terwujud bila mengedepankan kemanusiaan. Pancasila dan UUD 1945 sudah menerangkan itu.

I think, polarisasi kubu sana dan kubu sini harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. Mari membangun kubu baru, dimana merangkul semuanya bukan mengkotak-kotakan.

Sadar diri, sadar pikiran dan jiwa. Sebentar lagi kita memasuki lebaran idulfitri 2019. Saling Memaafkan adalah keiklasan hakiki yang sangat dicintai Allah SWT. Selebihnya gembirakan kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun