Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perempuan Dilorong Perda Diskriminatif

18 Mei 2019   18:41 Diperbarui: 18 Mei 2019   19:53 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendirian organisasi-organisasi perempuan menjadi wilayah sentral, ini adalah cara bagaimana perempuan bisa melawan relasi kekuasaan yang tidak pro perempuan.  Meminjam bahasa Rocky Gerung, "keadilan hanya bisa diucapkan bila memasukan grammer gender". oleh karena itu perlu adanya kebijakan yang egaliter dalam menghormati manusia dan perempuan.

Pendidikan hak asasi manusia (HAM) adalah babak baru peradaban manusia untuk menghargai persamaan hak di mata hukum. Isu-isu soal kekerasan terhadap perempuan bukan saja di teriaki oleh perempuan itu sendiri, laki-laki harus setara dalam penyuaraan isu ini.  Mengingat kaum Perempuan adalah kelompok yang paling rentang menjadi korban  dari kesalahan pengambilan kebijakan.

Bangsa ini tidak akan besar bila masih kuat sistem patrarki. kebijakan publik harus tepat sasaran dalam mengcover segala sisi bagi manusia. Tentu acuan ini adalah pendekatah HAM sebagai basis moral. Selebihanya mari gembirakan kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun