Mohon tunggu...
Farha Lubbi Ramadhan
Farha Lubbi Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seseorang yang hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep Allah Menurut Al-Qur'an Pada Surah Al-Baqarah Ayat 163 dan 255

18 Mei 2024   15:00 Diperbarui: 18 Mei 2024   15:06 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Talking with Allah Almighty and the Last Prophet Muhammad صلى الله عليه وسلم in Dreams | by The Reviver's Call | Diadona.id

Di dalam surat Al-Baqarah terdapat dua ayat yang sangat terkenal dan dianggap sebagai ayat-ayat yang paling agung dalam Al-Quran, yaitu ayat 163 dan ayat 255.

Surat Al-Baqarah Ayat 163 menekankan keesaan Allah dan memperlihatkan bahwa Allah Maha Mengetahui tentang segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Dalam konteks tafsir, ayat ini mengajarkan umat manusia untuk senantiasa mengesakan Allah dan mempercayai bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini telah ditetapkan oleh Allah dengan ilmu-Nya yang Maha Luas.

Sementara itu, Surat Al-Baqarah ayat 255 atau yang biasa disebut Ayat Kursi merupakan ayat yang sangat penting dalam Islam dan sering dibaca sebagai amalan untuk mendapatkan berbagai macam keberkahan dan keberlimpahan dari Allah SWT. Ayat ini menyatakan kekuasaan Allah yang Maha Besar, yang mengurus seluruh makhluk-Nya dan memiliki ilmu yang sangat luas dan komprehensif tentang segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini. Selain itu, ayat ini juga menegaskan bahwa hanya Allah SWT-lah yang berhak disembah dan diberi pengabdian oleh manusia.

1. Konsep Allah pada surah al Baqarah ayat 163

وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُࣖ  

"Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang".

     Di dalam ayat ini terdapat 3 isi kandungan, yaitu:

        1). Tauhid: Ayat ini menegaskan konsep tauhid, yaitu keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Tidak ada tuhan selain Allah. Ini adalah inti dari keimanan dalam Islam.


      2). Sifat Allah: Ayat ini juga menyebut dua dari banyak sifat Allah, yaitu Al-Rahman (Yang Maha Pengasih) dan Al-Rahim (Yang Maha Penyayang). Ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya satu-satunya Tuhan tetapi juga memiliki sifat kasih sayang yang sangat luas kepada hamba-Nya.

      3). Pengajaran untuk umat manusia: Ayat ini mengajarkan manusia untuk hanya menyembah Allah dan menyadari sifat kasih          sayang-Nya. Ini bisa mendorong umat Islam untuk beribadah dengan penuh cinta dan rasa syukur kepada Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


Ayat ini memberikan dasar penting bagi keimanan dan keyakinan dalam Islam, yaitu monoteisme dan keyakinan pada sifat-sifat kasih sayang Allah.

2. Konsep Allah pada surah al Baqarah ayat 255

للّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

    Di dalam surah al Baqarah ayat 255 ini Allah menjelaskan tentang zat-Nya yang menjadikan Ia patut untuk di sembah, di antaranya yaitu:

  1. Keesaan Allah (Tawhid):

    • Ayat ini menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah: "Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia."
  2. Kehidupan Kekal (Al-Hayy):

    • Allah digambarkan sebagai Yang Maha Hidup: "Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)." Ini menunjukkan bahwa Allah tidak pernah mati atau punah.
  3. Pemeliharaan dan Ketergantungan (Al-Qayyum):

    • Allah adalah Al-Qayyum, yang berarti Dia yang memelihara dan mengurus segala sesuatu tanpa memerlukan bantuan atau istirahat: "tidak mengantuk dan tidak tidur."
  4. Kepemilikan Mutlak:

    • Segala sesuatu di langit dan di bumi adalah milik Allah: "Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi."
  5. Kekuasaan Mutlak:

    • Tidak ada yang bisa memberi syafaat atau pertolongan di sisi-Nya tanpa izin-Nya: "Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya."
  6. Pengetahuan yang Maha Luas:

    • Allah mengetahui segala sesuatu yang terjadi di depan dan di belakang makhluk-Nya: "Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka."
    • Pengetahuan manusia tentang Allah sangat terbatas dan hanya sebatas yang Allah kehendaki: "dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu-Nya melainkan apa yang dikehendaki-Nya."
  7. Kebesaran dan Keagungan (Kursi Allah):

    • Kursi Allah meliputi langit dan bumi, yang menunjukkan kebesaran dan keagungan-Nya: "Kursi-Nya meliputi langit dan bumi."
  8. Pemeliharaan Tanpa Beban:

    • Memelihara langit dan bumi tidak membuat Allah merasa berat atau terbebani: "Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya."
  9. Ketinggian dan Kebesaran (Al-'Aliy, Al-'Azim):

    • Allah adalah Yang Maha Tinggi (Al-'Aliy) dan Maha Besar (Al-'Azim), yang menunjukkan kedudukan dan keagungan-Nya yang tiada tara.

Secara keseluruhan, Ayat Kursi menggambarkan Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa, Maha Hidup, dan Maha Mengurus, dengan kekuasaan dan pengetahuan yang tidak terbatas. Allah adalah pemilik dan penguasa segala sesuatu, yang tidak terbebani oleh apapun, dan berada di tempat tertinggi dengan keagungan yang sempurna. Ayat ini sering dibaca sebagai bentuk zikir dan perlindungan, serta pengingat akan sifat-sifat mulia Allah.

Dosen pengampu: Dr.Hamidullah Mahmud, Lc. M. A

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun