"HAI itu majalah. Bentuknya cetakan. Kalau dalam bentuk cetak tidak terbit lagi, buat saya HAI hanya tinggal nama," ungkap Tris yang sengaja tak mau datang ke acara karena tahu ia pasti akan menangis.
Kesedihan juga dirasakan Redaktur Otomotif Agus Langgeng alias AL. Kerajaan Bisnis Otomotif Group yang sukses dipimpinnya menjadi tulang punggung Kelompok Majalah KOMPAS GRAMEDIA bermula dari "nebeng" ruang rapat redaksi HAI yang jadi kantor saat ia mempersiapkan lahirnya Tabloid Otomotif.
AL, yang biasa dipanggil Chief oleh anak buahnya, tak mau banyak berkomentar. "Mendingan kita makan bakso aja," kata AL didampingi fotografer lepas HAI Nanang Baso alias NB.
Saya tak percaya teori "senja kala media cetak" sebagai rasionalisasi perpindahan platform HAI dari media cetak menjadi format digital sekarang ini.
Saya lebih percaya apa yang dikatakan Mas Wendo: HAI itu tempatnya ide dan gagasan besar. Majalah HAI berhenti cetak itu karena ide sudah mati! Tongkring.Â
(Abi Hasantoso, inisial abiha atau ABI, staf redaksi Majalah HAI 1988 - 1994)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H