Mohon tunggu...
Abi Hasantoso
Abi Hasantoso Mohon Tunggu... Akuntan - Jurnalis

Lahir di Jakarta pada 26 Februari 1967. Berkecimpung di dunia jurnalistik sebagai wartawan Majalah HAI pada 1988 - 1994. Selama bekerja di majalah remaja itu ia sempat meliput konser musik New Kids On The Block di Selandia Baru dan Australia serta Toto dan Kriss Kross di Jepang. Juga menjadi wartawan Indonesia pertama yang meliput NBA All Star Game di Minnesota, AS. Menjadi copywriter di tiga perusahaan periklanan dan menerbitkan buku Namaku Joshua, biografi penyanyi cilik Joshua Suherman, pada 1999. Kini, sembari tetap menulis lepas dan coba jadi blogger juga, Abi bekerja di sebuah perusahaan komunikasi pemasaran.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ahok dan Ujian Kebangsaan Kita

11 Februari 2017   14:37 Diperbarui: 11 Februari 2017   16:48 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ahok - yang dituduh sebagai "majority enemy" (musuh mayoritas) dalam pilkada kali ini - menjadi alarm bagi kita semua bahwa ternyata masalah kebangsaan kita belumlah selesai. Sebagian dari kita yang merasa mayoritas - beragama Islam dan mengaku pribumi - belum dapat menerima Ahok sebagai calon gubernur karena dia non-muslim dan non-pribumi. Meskipun Ahok (sebagai minoritas ganda) memiliki hak dipilih (dan memilih) yang dijamin undang-undang. 

Melihat akrobat politik segala cara itu, saya sebagai bagian warga mayoritas (muslim dan pribumi) lebih memilih apa yang sudah diwariskan para pendiri republik ini untuk menjaga kebangsaan kita. Saya tidak pernah tertarik dagangan para politisi busuk dan kelompok-kelompok intoleran yang mengemas isu SARA dalam pilkada ataupun pilpres. 

Saya yakin Ahok hanya menjalani takdir. Saat lahir Ahok tak pernah bisa memilih lahir sebagai warga mayoritas. 

Seandainya kita yang menjadi Ahok, kita pasti akan berteriak, "Apa yang kalian lakukan itu jahaaaaat...!" (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun