Mohon tunggu...
Abigail Meriah Karina Tarigan
Abigail Meriah Karina Tarigan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tanjungpura

Halo, saya merupakan mahasiswa semester 5 prodi Ekonomi Pembangunan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merkantilisme: Fondasi Pemikiran Ekonomi Era Modern

2 Desember 2023   10:40 Diperbarui: 2 Desember 2023   10:50 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Merkantilisme merupakan ajaran ekonomi yang mendominasi pandangan dan kebijakan ekonomi pada awal zaman modern, terutama dari abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-18. Pemikiran ekonomi ini menjadi landasan bagi perkembangan sistem ekonomi dan politik di banyak negara Eropa pada periode tersebut. Tulisan ini akan mengulas aspek-aspek utama dari pemikiran ekonomi merkantilisme.

1. Tujuan dan Prinsip Merkantilisme:
Merkantilisme menyoroti urgensi kekayaan dan kekuatan nasional. Prinsip utamanya adalah mengumpulkan kekayaan, terutama emas dan perak, sebagai indikator keberhasilan ekonomi suatu negara. Ekspor diharapkan melebihi impor untuk meningkatkan cadangan emas dan perak, menciptakan surplus perdagangan yang dianggap sebagai keuntungan.

2. Proteksionisme dan Campur Tangan Pemerintah:
Merkantilisme menganjurkan kebijakan proteksionisme, termasuk penerapan tarif dan hambatan perdagangan lainnya untuk melindungi industri domestik dari persaingan asing. Pemerintah dianggap memiliki peran kunci dalam mengelola dan mengawasi ekonomi, termasuk melalui subsidi dan regulasi.

3. Ekspansi Kolonial:
Demi memperoleh sumber daya alam berlimpah dan memperluas pangsa pasar, negara-negara merkantilis melancarkan ekspedisi kolonial. Koloni dianggap sebagai sumber bahan mentah dan pasar untuk produk manufaktur, yang akan memperkuat ekonomi pusat.

4. Keseimbangan Perdagangan:
Pentingnya keseimbangan perdagangan menonjol dalam pemikiran merkantilisme. Surplus perdagangan dianggap sebagai tanda sukses, sedangkan defisit perdagangan dianggap sebagai kerugian. Inilah yang mendorong upaya mencapai keseimbangan positif dalam neraca perdagangan.

5. Teori Nilai Ketenaran:
Dalam merkantilisme, kekayaan diukur oleh jumlah emas dan perak yang dimiliki suatu negara. Teori nilai ketenaran menyatakan bahwa kekayaan suatu negara tergantung pada seberapa banyak logam mulia yang dimilikinya. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi dirancang untuk meningkatkan akumulasi emas dan perak.

6. Pentingnya Tenaga Kerja dan Populasi:
Merkantilisme menegaskan peran penting populasi yang besar sebagai sumber daya ekonomi. Kebijakan demografi digalakkan untuk meningkatkan jumlah pekerja yang dapat menghasilkan barang dan layanan, mendukung pertumbuhan ekonomi.

7. Kritik terhadap Merkantilisme:
Meskipun merkantilisme memberikan kontribusi pada perkembangan sistem ekonomi modern, pendekatan ini juga menuai kritik. Beberapa ekonom dan filsuf, termasuk fisiokrat Prancis, menentang kebijakan proteksionisme dan campur tangan pemerintah yang dianggap terlalu aktif.

Kesimpulan:
Merkantilisme menciptakan dasar bagi perkembangan sistem ekonomi dan politik pada era modern. Walaupun beberapa prinsipnya telah ditinggalkan seiring berjalannya waktu, pemikiran merkantilisme tetap menjadi elemen penting dalam pemahaman sejarah ekonomi dan evolusi doktrin ekonomi. Memahami dasar-dasar merkantilisme memberikan wawasan yang berharga untuk menafsirkan dinamika ekonomi global saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun