Mohon tunggu...
Abigail Indira
Abigail Indira Mohon Tunggu... Editor - Pelajar

Magis tuk jadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terungkap, ini Jawaban Uji Coba Obat HIV

23 Agustus 2019   18:20 Diperbarui: 23 Agustus 2019   20:21 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut kalian apa penyakit yang paling membahayakan di dunia ini? Hampir semua orang pasti akan menjawab kanker, serangan jantung, stroke, dan lain sebagainya. Tapi sebenarnya terdapat  satu lagi penyakit yang bisa dibilang paling berbahaya karena jika seseorang menderita penyakit tersebut maka orang itu akan terkena penyakit itu seumur hidup kita. 

Penyakit apakah itu? Penyakit itu adalah  HIV/AIDS. Begitu mendengar tentang penyakit tersebut pasti pikiran sebagian besar orang langsung terarah kepada hal yang negatif. Tapi sebenarnya apa itu HIV/AIDS dan apa penyebabnya?

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus dan AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. HIV/AIDS adalah penyakit yang saling berkaitan tapi sebenarnya mereka berbeda. HIV merupakan penyakit menular seksual yang melemahkan si penderita karena virus HIV akan menyerang kekebalan tubuh mereka. 

Tubuh umumya dapat melawan berbagai jenis virus yang masuk kedalam tubuh kita. Tapi virus HIV ini berbeda yang membuat tubuh penderita tidak dapat melawan virus tersebut. Karena sel CD4 dalam tubuh telah diserang dan jika sel CD4 semakin sedikit, tubuh kita akan semakin lemah. 

Karena imun ditubuh kita melemah, kita juga semakin mudah terkena penyakit lain seperti flu,TBC, dan infeksi lainya. Hal itulah yang membuat penderita HIV harus menerima kenyataan bahwa mereka akan terjangkit virus itu selamanya. 

Setalah mengetahui soal HIV, lalu apa itu AIDS? Setelah seseorang terkena HIV tahap selanjutnya mereka bisa  terkena AIDS. AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Bila seseorang yang terkena  karena dalam posisi ini, kekebalan tubuh kita berada di titik yang terendah sehingga kemampuan tubuh untuk melawan virus atau infeksi hilang. Seseroang yang menderita HIV belum tentu menderita AIDS, sementara orang yang menderita AIDS pasti ia memiliki virus HIV ditubuhnya. 

Ada beberapa gelaja yang patut dicurigai merupakan gejala dari HIV/AIDS seperti demam yang tak segera turun, nyeri pada otot, tubuh menjadi lemas, dan tubuh yang semakin lama semakin kurus, berkeringat pada malam hari, sariawan tak kunjung sembuh, pembengkakkan kelenjar getah bening dan masih banyak gejala lainya. 

Untuk memastikan seseorang terkena penyakit HIV atau tidak, caranya dengan memeriksakan diri ke ahlinya seperti ke dokter. Faktor utama penyebab HIV adalah hubungan seks bebas. Tapi faktor lain juga dapat mempengaruhi seperti pengunaan jarum suntik yang tidak steril dan tranfusi darah. 

Bila sang pendonor darah terkena HIV, makan penerima donor juga akan terkena HIV. Bahkan bayi yang baru lahir pun juga bisa terkena HIV/AIDS karena sang ibu juga memiliki penyakit HIV. Penularan HIV bisa dari air mani, darah, cairan vagian, dll. Jadi, bila kita memeluk dan memegang tangan orang HIV, kita tidak akan tertular HIV.

Lalu apakah obat penyakit HIV/AIDS sudah ditemukan? Jawabannya, belum ada obat yang benar-benar bisa menyelamatkan seseorang dari penyakit HIV. Yang selama ini ditemukan hanya sejenis obat penawar saja yang tidak terlalu membantu. 

Ada pepatah yang mengatakan "Lebih baik mencegah dari pada mengobati" maka dari itu, lebih baik kita mencegah terkena HIV/AIDS dari pada mengobatinya. Cara untuk mencegah HIV adalah tidak melakukan seks bebas (walau menggunakan kondom pun, tetap saja kondom tidak dapat 100% melindungi karena kondom memiliki pori atau celah kecil), jangan berbagi jarum suntik, jangan memegang darah orang lain sembarangan, lakukan perawatan medis bila hamil. 

Akibat obat HIV belum ditemukan, banyak ilmuwan yang berlomba-lomba mencari obat yang tepat untuk melawan penyakit HIV/AIDS. Salah satu caranya dengan melakukan uji coba obat HIV/AIDS dengan menggunakan simpanse sebagai percobaan. Kenapa menggunakan simpanse ? Jawabannya karena simpanse memiliki 98% kesamaan dengan manusia. Jika kalian bertanya apakah saya setuju? sudah jelas saya akan menjawab saya sangat tidak setuju. 

Kenapa? Ada beberapa hal yang membuat saya tidak setuju. Pertama, karena simpanse adalah hewan yang langka. Walau simpanse belum termasuk hewan yang punah, tapi apakah kalian rela simpanse akan menjadi hewan yang punah seperti gorilla? Selagi simpanse masih dalam status langka, tugas kita adalah menjaga keberadaanya, bukan karena simpanse masih tergolong langka lalu kita dapat memanfaatkan simpanse sebagai bahan uji coba karena simpanse belum punah seperti gorilla. 

Bila kalian berkata "Kita bisa saja mengkloningkan primata agar menghasilkan individu-individu yang sejenis dan genetik". 23 spesies mamalia sudah dapat dikloning oleh seluruh peniliti dunia, tapi terdapat sesuatu yang ada dalam gen primata yang membuat kloning primata selalu gagal. Hingga saat ini para peneliti belum dapat mengetahui apa itu sehingga primata tidak bisa dikloning. Jadi sudah jelas, kloning tidak menyelesaikan masalah.

Yang kedua, adanya perbedaan kromosom hewan dan manusia yang dapat menyebabkan ketidaksinkronan. Perbedaan tersebut terjadi karena terdapat pita sisipan dan insresi pita pada simpanse yang menyebabkan  perbedaan terletak pada nongenic constitutive heterochromatin. Sehingga dapat dipastikan apa yang diujicobakan ke hewan dapat diterima oleh manusia. 

Mungkin jika dicobakan ke hewan memang sukses dan berpengaruh. Tapi kita manusia memiliki perbedaan kromoson, DNA, gen dengan hewan.Apa yang dicobakan hewan bisa dikatakan tidak aman dan tidak efektif bagi tubuh manusia. Ada banyak efek samping yang dapat terjadi pada tubuh manusia. Jika hal ini terus dipaksakan, tak hanya nyawa dari simpanse yang hilang tapi juga nyawa manusia akan hilang. 

Ketiga, terdapat banyak cara yang dapat dilakukan selain percobaan kepada hewan. Ada banyak teknologi modern yang dapat digunakan. Uji coba pada hewan adalah hal yang kuno dan harus segera ditinggalkan. Coba kita berpikir secara logis, bila masih ada banyak cara yang dapat dilakukan selain mengorbankan simpanse dan hasilnya bisa sesuai dengan manusia, kenapa kita tidak memilih jalan itu? 

Keempat, bila nantinya benar-benar obat dari HIV/AIDS ini dapat ditemukan, kemungkinan seseorang untuk melakukan seks bebas semakin besar. Karena mereka tidak akan merasa takut  bila mereka terkena HIV/AIDS karena bisa disembuhkan dengan mudah. 

Jika benar-benar ditemukan obatnya, penyakit HIV/AIDS ini tidak akan menjadi penyakit yang mematikan dan membahayakan karena penyakit ini akan sama seperti penyakit flu yang dapat disembuhkan dengan mudah menggunakan obat. 

Alasan terakhir mengapa saya tidak setuju dengan penggunaan simpanse sebagi alat uji coba HIV karena tidak berperikemanusiaan. Tingkat kecerdasan simpanse hampir sama dengan manusia. Simpanse juga merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang patut kita hargai keberadaanya. 

Mungkin kalian berpikir "Kan simpanse bisa dibius atau dianestesi terlebih dahulu agar tidak kesakitan". Sekarang coba kalian bayangkan, semisal kalian akan dioperasi, lalu kalian diberi anestesi atau dibius, kalian pasti akan tetap merasakan sedikit rasa sakit. 

Apabila jika bius hilang, pastinya kita merasa sakit. Lalu setelah dioperasi kita akan menjalani masa perawatan terlebih dahulu. Sama dengan simpanse, walau mereka dibius, mereka tetap merasakan rasa sakit apalagi setelah dilakukan uji coba kita tidak tahu apa efek samping dari simpanse tersebut. Jika obat tidak sesuai bisa-bisa mereka mati.

Itulah beberapa alasan mengapa saya tidak setuju penggunaan simpanse sebagai alat uji coba obat HIV. Kesimpulan yang bisa saya tarik adalah simpanse tidak bisa menjadi alat uji coba obat hiv. Kita manusia tidak boleh egois dan mementingkan diri sendiri. 

Kita juga harus mementingkan kepentingan semua hal yang ada di bumi ini. Termasuk hewan dan juga tumbuhan. Tidak ada manusia di dunia ini mau menderita suatu penyakit. Semua orang ingin hidup sehat dan memiliki umur yang panjang. Tapi kita tidak boleh menggunakan hewan yang tidak bersalah sebagai bahan uji coba agar kita manusia bisa kembali sehat.

Sekian pembahasan saya mengenai HIV dan juga pernyataan ketidaksetujuan saya terhadap penggunaan simpanse sebagai bahan uji coba obat HIV. Semoga kita semua diberi kesehatan selalu, Tuhan Memberkati. 

AMDG~

Daftar Pustaka:

1

2

3

4

5

6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun