Mohon tunggu...
Jenaya Ruth Abigail
Jenaya Ruth Abigail Mohon Tunggu... Lainnya - Enjoying life means more than happy

Penuang rasa dalam harmoni kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

UB Mendukung Program Pro Iklim Desa Mulyoagung, Ciptakan Daerah Resapan di Dusun Sengkaling

30 Juli 2024   04:22 Diperbarui: 30 Juli 2024   05:08 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Kerja individu'Plant Education' di SDN 02 Mulyoagung, anak-anak memiliki antuasime yang tinggi untuk menanam tanaman toga

Rabu, 24 Juli 2024 – Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Desa Mulyoagung yang diketuai oleh Rida Angga Cahyani di bawah bimbingan Dr. Silvi Ikawati, S.P. M.P., M. Sc. melaksanakan dua program kerja terakhir. Acara dimulai dengan Sosialisasi Pertanian Pekarangan sebagai program kerja individu, lalu diakhiri dengan Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Pestisida Nabati Ramah Lingkungan yang merupakan program pengabdian dosen oleh Ibu Silvi selaku dosen pembimbing lapang. Tidak lupa, masyarakat Dusun Dermo yang didominasi oleh ibu-ibu turut ikut serta sebagai audiens.

Sosialisasi pertanian pekarangan dilengkapi dengan keaktifan masyarakat. Diskusi serta canda turun menghiasi sosialisasi. Selain berbagi pengetahuan, kami sebagai mahasiswa juga mendapatkan trik-trik tidak biasa dari ibu-ibu yang ternyata seringkali menanam sayuran di pekarangan. Contohnya, penggunaan MSG sebagai pestisida ala-ala. Sesi tanya-jawab juga semakin meriah dengan pertanyaan-pertanyaan yang menarik. Ibu Sivi ikut serta membantu kami dalam menjawab dan diskusi. Sosialisasi diakhiri dengan pembagian polybag serta benih pakcoy, seledri, bayam, cabe rawit, tomat, dan daun bawang. “Saya sendiri turut senang karena sosialisasi diterima baik oleh masyarakat dan antusiasme yang sangat tinggi. Semoga apa yang saya sampaikan hari ini dapat berguna untuk masyarakat, “ungkap Annisa Ramadhani Siregar selaku pemateri dan penanggung jawab program kerja Sosialisasi Pertanian Pekarangan.

Dokumentasi bersama Dosen Pembimbing Lapang dan audiens di Desa Mulyoagung
Dokumentasi bersama Dosen Pembimbing Lapang dan audiens di Desa Mulyoagung

Pertanian pekarangan tentu membutuhkan pestisida praktis yang mudah dibuat. Ibu Silvi bersama kedua asistennya mensosialisasikan pestisida nabati yang ramah lingkungan. Di mana, pestisida tidak harus dari bahan kimia dan terkesan rumit. Walau meminimalkan bahan kimia, namun tetap efektif dalam membasmi hama dan penyakit.  Setelah sosialisasi, Ibu Silvi bersama asisten langsung mempraktekan pembuatan pestisida. Seorang ibu dari audiens langsung ikut praktek dimulai dari persiapan bahan hingga tahap akhir. Ibu Silvi juga membagikan pestisida dalam botol-botol kecil kepada masyarakat.

Selain kedua program kerja tersebut, kami sebagai kesatuan kelompok juga melakukan berbagai program kerja dengan sasaran yang berbeda. Program kami mencakup 3 sekolah dasar dan 1 sekolah menengah pertama serta beberapa kelompok PKK. Program kerja kami di instansi pendidikan lebih condong kepada sosialisasi terkait isu-isu terkini, pelatihan keterampilan, pengadaan fasilitas tong sampah serta pembelajaran bahasa asing seperti inggris dan prancis. Sosialisasi tentang MOL dari nasi basi serta biopori kami kemas sebagai program kerja ke kelompok ibu-ibu PKK. Biopori sendiri adalah suatu topik yang kami bawa kepada masyarakat karena mengacu pada program besar kami, yaitu ‘Kampung Biopori’.

Program Kerja individu'Plant Education' di SDN 02 Mulyoagung, anak-anak memiliki antuasime yang tinggi untuk menanam tanaman toga
Program Kerja individu'Plant Education' di SDN 02 Mulyoagung, anak-anak memiliki antuasime yang tinggi untuk menanam tanaman toga

‘Kampung biopori’ merupakan program besar kami sebagai kelompok Desa Mulyoagung. Terdapat 37 titik lubang biopori di Dusun Sengkaling dekat posko tempat tinggal kami. Desa Mulyoagung sendiri memiliki kerapatan penduduk yang tinggi. Pada acara penyambutan sebelum pelaksanaan program kerja, Kepala Desa mengatakan bahwa daerah resapan semakin menipis, sehingga biopori merupakan salah satu upaya yang diharapkan ada di desa ini. Sebagai mahasiswa KKN, kami senang hati membuat suatu lubang resapan berupa biopori sebagai program kerja kami sekaligus sebagai pemenuhan kebutuhan desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun