Mohon tunggu...
jetta abigail agnes
jetta abigail agnes Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi membuat resensi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dengan "AUM" Kembali Mengulang Era Reformasi 1988

26 Maret 2024   20:04 Diperbarui: 26 Maret 2024   20:05 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IDENTITASSutradara : Bambang Ipoenk Kuntara MuktiProduser: Damar Ardi, Suryo Wiyogo
Penulis : Bambang Ipoenk Kuntara Mukti
Pemeran : Jefri Nichol, Chicco Jerikho, Aksara Dena, Agnes Natasya Tjie
Penata musik : Bigheldy
Penyunting : Fajar K Effendy
Durasi : 85 menit
Bahasa: Bahasa Indonesia

Reformasi tahun 1998 masih berdampak besar pada kehidupan kita saat ini, dan tema seputar peristiwa tersebut tetap menarik untuk diangkat dalam berbagai cerita. Film "Aum!" merupakan salah satu contoh karya yang mengambil latar belakang peristiwa Reformasi tahun 1998. Dengan disutradarai oleh Bambang Kuntara Mukti, film ini menghadirkan kisah yang menarik dan relevan dengan konteks sejarah tersebut.
Dibintangi oleh sejumlah aktor ternama seperti Jefri Nichol, Chicco Jerikho, Aksara Dena, dan Agnes Natasya Tjie, "Aum!" membawa penonton pada perjalanan emosional dan politis di masa yang penuh gejolak tersebut. Melalui narasi yang kuat dan karakter-karakter yang kompleks, film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya memahami dan menghargai sejarah bangsa dalam membentuk identitas dan perspektif kita saat ini.
"Aum!" mengisahkan perjuangan dua aktivis, Satriya (Jefri Nichol) dan Adam (Aksara Dena), yang bertekad untuk mengangkat suara rakyat kecil yang tertindas. Satriya, sebagai perwakilan pemuda yang berpikir kritis, bersama dengan Adam, menunjukkan semangat dan dedikasi mereka untuk memperjuangkan kebebasan dan keadilan di Indonesia. Di sisi lain, Panca ( Chicco Jerikho) dan Linda Salim (Agnes Natasya Tjie) menambah kompleksitas cerita dengan perannya sebagai sutradara yang memiliki tujuan yang sama, yaitu menggunakan film sebagai media untuk menyuarakan aspirasi rakyat kecil yang terpinggirkan. Dengan latar tahun 1998 yang autentik, film ini berhasil menghadirkan suasana zaman tersebut dengan detail dan kesan yang kuat, memberikan pandangan yang mendalam tentang perjuangan dan semangat reformasi pada masa itu.
Film Aum! dibuat dengan setting tahun 90-an untuk menciptakan suasana yang konsisten dengan waktu tersebut. Satriya, seorang aktivis, sedang berusaha menyusun rencana penyelidikan untuk memperjuangkan reformasi sambil menuju tempat persembunyian aktivis lainnya. Di sisi lain, Adam, seorang tentara pejuang Indonesia, seharusnya menangkap Satriya sebagai target penangkapan pemerintah, tetapi malah membantu Satriya bersembunyi.
Mereka berdua bersatu dalam tekad untuk menciptakan perubahan dalam politik Indonesia, yang menimbulkan kekhawatiran bagi penguasa yang ingin mempertahankan kekuasaannya. Namun, upaya Satriya dan Adam untuk menyuarakan kritik mereka akhirnya terdengar, mengganggu penguasa.Seiring dengan perjuangan mereka, Panca dan Linda, seorang sutradara dan produser, datang untuk membuat film yang memperjuangkan pesan reformasi. Namun, mereka harus menghadapi risiko dan pengawasan ketat dari pemerintah.
Film Aum! menjadi simbol perjuangan di era Orde Baru untuk mencapai reformasi, demokrasi, dan kebebasan. Dengan alur cerita yang unik, film ini menggambarkan bagaimana para aktivis berperan dalam pembuatan film sebagai cara untuk menyuarakan pesan politik mereka. Aum! menghadirkan nuansa yang mirip dengan film Jepang "One Cut Of the Dead", yang juga mengambil tema politik dan menjadi terobosan dalam dunia perfilman.
Film "Aum!" menghadirkan pengalaman yang kuat bagi penonton melalui penghayatan yang mendalam dari para aktornya, terutama saat Satriya menggelar orasi yang penuh semangat. Kehadiran tema idealisme tercermin dalam adegan tarian bertopeng harimau yang dilakukan oleh Satriya dan Adam, menciptakan nuansa yang khas dalam film ini. Bambang Ipoenk, sang sutradara, berhasil menggambarkan dengan baik proses pembuatan film dengan tema kritik politik, menambah keunikan dan daya tarik film ini. Dengan latar tahun 90-an, suasana film dibangun dengan autentik sehingga penonton dapat merasakan nuansa masa itu.
Peran yang mencolok dalam film ini adalah Panca dan Linda. Panca, seorang produser yang keras dan bersemangat, berusaha menyuarakan aspirasi mahasiswa melalui film tersebut. Sementara Linda, sang sutradara, memiliki idealisme yang kuat. Konflik antara keduanya menambah ketegangan dalam cerita, terutama karena pembuatan film ini dilakukan secara rahasia dengan risiko yang tinggi.
Para aktor dalam "Aum!" menunjukkan profesionalisme yang tinggi dalam setiap adegan, menyampaikan karakter tahun 90-an dengan baik melalui bahasa dan penampilan mereka. Penonton dapat merasakan kedalaman emosi melalui ekspresi wajah dan penjiwaan yang tajam dari para pemain, menjadikan pengalaman menonton film ini sangat mendalam.
Film "Aum!" menyampaikan pesan penting tentang kebebasan berpendapat dalam sistem pemerintahan Orde Baru, serta seriusnya konsekuensi yang mungkin terjadi jika aktivitas mereka terbongkar. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan makna perjuangan dan kebebasan, serta menginspirasi untuk memanfaatkan kebebasan dengan bijaksana. Meskipun memiliki beberapa adegan yang ambigu, film ini tetap berhasil menyentuh hati penonton dengan kuat.

Meskipun demikian, keseluruhan pesan film Aum! memberikan makna yang penting bagi setiap pemain yang terlibat dalam produksi film ini. Film ini berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya kebebasan, perjuangan, dan keadilan, serta menggugah penonton untuk memikirkan makna kebebasan dalam konteks kehidupan modern. Film yang memiliki nilai dan pesan yang tinggi bagi masyarakat Indonesia, itu yang saya lihat mengenai film Aum!

Film ini cocok untuk penonton yang memang gemar menonton film bergenre nasionalis atau penonton yang ingin mengalami kilas balik Indonesia pada zaman dahulu. Menurut saya film Aum! Ini layak diberikan skor 7.5/10. Bagaimana tertarik untuk menonton film Aum!?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun