Mohon tunggu...
Abi Febrian T.W
Abi Febrian T.W Mohon Tunggu... -

Let's do it.. Jgn banyak berpikir lakukan saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa itu Cinta? Apa itu Sahabat ?

24 Mei 2013   20:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:04 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada rasa sakit yg tidak kudefinisikn saat ini. Sahabatku telah hilang untuk selamanya, Cintaku telah menghilangkn segalanya...

Sakit yang entah ku tau kemana arah jalannya. Sahabatku telah menasehati, Abi, tabahlah untk menjalani hidup ini, Bi...

Rasa yg sult kuhilangkn sampai saatnya. Dia pasti akan mengatakan sudah terlambat untuk sekarang...

Apakh ini rasa sakit kehilangan seseorang, atau kehilangan sesuatu yg semu adanya. Semua akan sesuai dgn yang tertuliskan...

Jadi akan kuceritakn kisahku ...

Apa kau pernah merasakan kedua hal itu saat bersamaan ? Semoga itu tak pernah terjadi pada kalian. Tak pernah kusesali apa yg telah terjadi. Sungguh sia-sia jika aku menghabiskn waktuku utk sesuatu yg tak bisa ku ubah...

Dimasa abu-abu ini , dimana masa ini berbeda dengan sesuatu masa yg lain. Cerita ini dimulai dari seseorang yang ane cintai, sangat kucintai. Dia mempunyai senyum manis, wajah ceria, selalu bersemangat, dan cantik ketika dia menutup aurat. Tak pernah kulupakan wajah dia walau kesibukan menghampiri. Apakah ini cinta. Awal kami berjumpa, kami selalu ribut dan pindahlah tempat duduknya. Dia tak tau bahwa saat itu aku telah memiliki perasaan trhadap dirinya. Tapi aku pandai menutupinya. Dan setelah sering bertatap muka, sering bercanda ria, mengobrol bersama. Akhirnya Dia terlihat lebih cerah wajahnya saat kubayangkn. Saat itu aku ingin mengatakan. Tapi sayang, waktu menyulitkan.

Tanpa mengenal lelah, waktu terus memainkan iramanya. Irama yang tak kutau nada dasarnya. Sayang ada orng lain yang mencintaiku saat itu. Sebut saja namanya Singe ( bukan nama sebenarnya). Dan aku risih dengan si Singe ini. Kenapa aku risih ? Karena ku takut aku brpindah hati , karena aku seorang pria biasa. Maka aku aku lukiskan sebuah rencana. Dengan bertingkah seperti hidung belang terhadap si Singe. Aku komentari fotonya di sebuah media sosial seperti pria hidung belang lakukan. Tujuan apa ? Yah agar si Singe itu tak lagi mencintai diriku.

Tapi alangkah sialnya aku ini, orang yang benar-benar ku cintai mengetahui tentang gerak-gerik rencanaku ini. Mungkin dia berpikiran yang ngeres tentang ku. Padahal semua kubuat agar tak ada yang mengganggu cintaku dan cintanya. Dan setelah dia mengatakan benci kepada ku. Aku pun kaget dengan pernyataan itu. Sayang aku saat itu masih kekanak-kanakan. Jadi aku menganggap sesuatu itu benar adanya. Dan aku dan dia tak lagi bicara sampai saat ini.

Tapi aku masih mencintainya. Tapi sayangnya dia telah dimiliki seseorang. Aku terlambat mengatakannya. Dan jika aku mengatakan'a sekarang. Maka dia pasti akan berkata sudah terlambat untuk sekarang. Suatu hari , ingin rasanya aku becanda ria dengan dia lagi. Dan memberikn sebuah video yg pernah aku janjikn pada dia dan memberikan sebuah diary yang telah lama kusimpan untuk dirinya. Walau aku tak berhak mengatakannya. Tapi ada satu yg ingin aku tanyakan.

Apakah aku masih bisa bersama'a ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun