Mohon tunggu...
Abi Elha
Abi Elha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dengkur Manis Isteriku (2)

7 Februari 2018   07:00 Diperbarui: 7 Februari 2018   07:04 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Papa kalo mau tidur, ya tidur aja duluan. Kalo mau mandi juga boleh ..hehehehe"

Suasana hening, lagi -- lagi ga ada suara. Jangkrik pun enggan untuk berkicau. Apalagi di komplek pemukiman yang jarang rerumputan, sudah pasti para jangkering akan mengungsi ke komplek yang lbih subur.

Lalu terdengar suara " Krooook...."

Perlahan, semakan lama semakin besar...dan kembali perlahan

"Krooooook"

Ressa segera melepas gadgetnya. Senyumnya mengembang. Matanya menyapu wajah isterinya. Ada beberapa tahi lalat penanda manis di bagian pipi dan dagu. Lalu menarik bedcover menyelimuti tubuh isterinya.

"Selamat tidur isteriku" kecupan manispun mendarat di kening dan bibir Poethry

Ressa senang jika mendengar Potehry mendengkur, artinya sang isteri sudah tertidur. Sudah bisa istirahat.

Ressa merebahkan badannya. Sedikit mengulat dan menghela nafas panjang. Ia belum mau tidur. Menahan kantuk beberapa saat sampai benar -- benar yakin jika isterinya tertidur pulas.

Dengkuran isterinya masih terdengar, namun dengan suara yang perlahan dan hanya sesekali.

Ressa memiringkan badannya menghadap ke sang isteri yang ada disebelah kanannya. Tangan kiri Ressa membelai lembut rambut Poethry yang tergerai ke belakang, merapihkannya agar tidak tertarik saat tidur. Tak lama, mata Ressa pun ikut larut dalam keheningan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun