Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Puisi Abidin

4 November 2019   18:40 Diperbarui: 4 November 2019   18:39 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ELEGI KECOA
ABIDIN

Aku ingin menulis puisi; handuk
Mengeja diksi; sabun mandi
Mengguyur air; odol
Menghanduki;  derita

Kamar sempit bau amis
Sudah lelah para cicak
Tokek telah tua
Keluarga serangga berpesta

Damai bersenggama; bersama kesal
Sudah tak lagi tau  malu
Sudahlah, ini logika manusia

Serang, 04 Oktober 2019

PESTA KEBISUAN
ABIDIN

Dokpri
Dokpri
Diksi ini kata-katanya tunaiwsma
Nada ini nyanyiannya para tunawicara
Lagu ini penghibur letih para tunarungu
Puisi ini bukanlah puisi bisu
Jalanan rumahnya para bunga trotoar

Mari bernyanyi sandal jepit
Mari menari karung goni
Mari berpesta gerobak sampah
Mari kita rayakan dukacita

Kopi gelas pelastik
Rokok sebatang
Oh asiknya

Serang, 04 oktober 2019

PAK TANI
ABIDIN

Pak tani mengasuh padi
Padi dipanen tak tau malu
Semakin berisi semakin merunduk
Sudah merunduk dibawa benalu
Dasar tengkulak tak tau malu

Menebar benih dengan doa
Menyabuti rumput dengan  cita
Menyiangin dibawah terik
Tiap hari ditimang-timang

Ditengah gubuk pak tani tidur
Mimpi semalam tak bisa menghibur
Makin hari makin berumur
Tapi aneh: tak makmur-makmur

Serang,04 Oktober 2019

BERCITA-CITA
ABIDIN

Deretan buku isinya ilmu; untuk minteri
Deretan ruang kelas isinya manusia; berhalusinasi
Obat galau pelipur diri
Belajar tiap hari
Berharap jadi menteri

Tinggal tidur dana teratur
Jadi  tikus santai di kasur
Sukses; mengejar cita-cita katanya

Ini mimpi si anak negeri
Tak mau bagi-bagi
Menghitung untung; menikung
Perut kenyang; membusung
Uang banyak; tak terhitung

Serang, 04 Oktober 2019

PAKET INTERNET
ABIDIN

Biarkan aku menjadi paket internet
Menemanimu setiap hari
Menghidupkan pesanmu
Menghidupkan internetmu
Menghidupkan media sosialmu
Tapi; membunuh pacarmu

Biarkan saja aku membuatmu candu
Otakmu berisi khayalan
Intuisimu mati
Kepedulianmu mati juga
Tapi aku tetap; idolamu

Kita ketawa, kita menangis
Kita marah, kita menghela

Aku; paket internet
Bukan pacarmu
Bukan makanan
Bukan alkohol
Tapi aku semuanya


Serang, 04 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun