Peluncuran buku suara hati ilalangg karya Abidin telah selesai dilaksanakan, tepatnya pada hari Sabtu malam minggu tanggal 23 Maret 2019 Â pukul 19.00 WIB, bertempat di caffe co.fat.tea rangkas bitung.
Acara yang cukup hangat tersebut dibuka dengan penampilan pembacaan puisi dari seorang seniman laboratorium banten girang, Jafra. Dengan membawakan puisi yang berjudul "ada tokek di rangkas bitung" . Setelahnya dilanjutkan sharing dan berbincang santai.
Dalam kesehariannya ia juga banyak terlibat aktif di organisasi maupun agenda agenda kemasyarakatan dan forum forum diskusi. Seorang yang memiliki ketertarikan terhadap sastra khususnya puisi sejak kecil, serta seorang penikmat seni.
Suara hati ilalangg merupakan buku pertamanya, buku yang berisi kumpulan sajak serta ditambah catatan catatan pendek disetiap sajaknya. buku ini merupakan kisah hidup yang dialaminya selama kurun waktu 4 tahun, yaitu dari tahun 2014 hingga 2018. baik tentang pencarian hakikat hidup, asmara, serta berbagai masalah fenomena ketimpangan sosial.
Ada 3 Bagian penting yang diceritakan dalam buku ini. yaitu jurnal jejak kaki, yang berisi tentang bagaimana seorang anak manusia mencari jati dirinya . jurnal romantika, dimana anak manusia yang hidup dan tumbuh besar dalam proses mengenal kasih sayang, persahabatan, serta hakikat kehidupan. Serta jurnal jelata, merupakan catatan catatan tentang berbagai macam ketimpangan dan problematika sosial yang terjadi di indonesia.
" Ini merupakan buku yang saya tulis ketika saya mengalami demoralisasi yang parah dalam hidup saya, saya menulisnya dengan penuh dukacita, hampir 2 bulan saya mengurung diri dan tiap hari saya hanya menulis dan menulis, hingga lahirlah buku ini. " Ungkapnya.
Pesan yang ingin ia sampaikan dalam bukunya, bahwa hidup haruslah terus dihidupkan dengan segala daya upaya yang kita punya, sekalipun daya itu sendiri tersisa sedikit.
Penulis juga berharap buku ini bisa menjadi salah satu inspirasi, teman ngopi, serta bahan diskusi untuk kawan kawan pembaca. khususnya mereka yang sedang mengalami pencarian jati diri, keterpurukan, serta mereka yang hari ini sedang berjuang bersama massa rakyat.
" Harapannya dengan buku ini para pembaca bisa lebih kritis dalam berjuang membela kaum tertindas dan menemukan hidupnya kembali ketika dalam keterpurukan serta sebagai teman ngopi " Tungkas nya ketika sharing.
" Saya kira ini bukan karya saya satu satunya, kedepan saya akan lebih giat lagi menulis, semoga para pembacapun berkenan untuk memberikan masukan kepada tulisan saya yang masih banyak kekurangan ini " Tutupnya. (Aliy)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H