Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Perlu Bersedih

17 Maret 2019   11:22 Diperbarui: 17 Maret 2019   11:55 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disini bersamamu menatap kearah berlawanan

Aku menghadapmu kau membelangiku

Aku heran

Mengapa kita duduk dalam sandaran yang bertolakan

Surat kecil itu ada di kantong sakuku

Surat yang pernah kau tulis kala sedih menerpamu

Pesan itu masih saja disini

Sebagai saksi kita yang tak searah

Mari kita lihat 

Semenderita apakah kita

Lihat disana

Para petani hanya memakan sambal dan lalapan

Sedangkan kita lebih dari itu

Mari kita lihat lagi

Sesedih apa kita

Lihat lagi disana

Para pencari nasi dihamparan trotoar

Sehari menjajakan koran korannya

Mendapat makan kala sore baru menjelang

Sedangkan kita 

Masih tersenyum saling menatap kedamaian

Tak letih tak terpuruk

Hanya berilusi dalam ironi

Jangan bersendu sedan seperti itu sayang

Kita masih bisa makan 

Masih bernafas bebas

Masih ternaungi dari rintik derita

EURIH, 17 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun