Disini bersamamu menatap kearah berlawanan
Aku menghadapmu kau membelangiku
Aku heran
Mengapa kita duduk dalam sandaran yang bertolakan
Surat kecil itu ada di kantong sakuku
Surat yang pernah kau tulis kala sedih menerpamu
Pesan itu masih saja disini
Sebagai saksi kita yang tak searah
Mari kita lihatÂ
Semenderita apakah kita
Lihat disana
Para petani hanya memakan sambal dan lalapan
Sedangkan kita lebih dari itu
Mari kita lihat lagi
Sesedih apa kita
Lihat lagi disana
Para pencari nasi dihamparan trotoar
Sehari menjajakan koran korannya
Mendapat makan kala sore baru menjelang
Sedangkan kitaÂ
Masih tersenyum saling menatap kedamaian
Tak letih tak terpuruk
Hanya berilusi dalam ironi
Jangan bersendu sedan seperti itu sayang
Kita masih bisa makanÂ
Masih bernafas bebas
Masih ternaungi dari rintik derita
EURIH, 17 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H