tatap aku, lihat badanku yang mulai lusuh
bagai kelopak sayup di ujung dahan ia kerontang
lama tak tersirami rintik hujanÂ
tak nampak indah bukan?
tatap aku, di sini kau menemukan dirimu
harapan harapan dan semua rindu
ada di sini bersama kemarau yang segera berlalu
tubuhku adalah nafasmu, tataplah aku
agar kau abadi dalam pusara dunia yang akan menghabisimu
tatapanku adalah caraku menasehatimu
ini diriku lukisan karsa di alam surga tidurmu
kau tak perlu mengharap surga menemuimu
agar semua luka sembuh dengan sorot mata kita
mari sini kita merebah, bersama derai tanyaÂ
hilir mudik pergi dan berlalu
tataplah aku agar senja tak lekas berlalu
kau tak perlu takut lukisan semesta pergi
itu ada padaku
mari sini, tatap aku bersama malam dan rembulan yang pelan pelan berlalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H