Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat Semesta

18 Februari 2019   16:09 Diperbarui: 18 Februari 2019   16:18 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semesta selalu punya cara untuk bicara, tentang kamu sekalipun. iya membelai lembutku lewat angin dan bersenandung lewat hujan, alangkah damai suasana sore ini. saat inipun aku merindukan kabar yang begitu baik. ya, pelangi yang tampak merona dibalik pekat tanda hujan dibias mentari.
Di meja dekat warung kopi, aku terduduk menyaksikan betapa banyak yang musti di utarakan. tentang apapun, mata yang tak berhenti beranjak menatap, seakan keluar dari pupilnya. menyaksikan seorang kakek berjalan menggendong anaknya dikejauhan trotoar. entah ini romantika penambah syahdu kabar hujan, atau derita yang diada adakan untuk lebih mengingat kefanaan.
Suara suara gemercik yang menghujam trotoar menari nari diatas segala tanya, bentur sudah asa ia diam, tak lagi memberi logika akal sehatnya.
Semesta yang mengirimi surat surat cintanya kepada bumi manusia, ia menuliskan titahnya kehidupan yang dilalui oleh si kakek tua. diantara aku , warung kopi , dan hujan yang segera terbias pelangi, serta pejalan yang mencari tempat berteduh.


Abidin
Surat semesta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun