Dibawah lereng kaki bukit pegunungan, ada sekumpulan manusia yang cinta kepada alam
Cintanya melebihi cinta kepada harta dan kemewahan
Sedulur sikep mereka dikenal, para manusia perawat kehidupan lestari kedamaian
Hidup dengan keramahan dan kejujuran
Tawa tulus dan makna tulus mereka berikan kepada kehidupan
Alam adalah sosok ibu yang tulus memberikan kasih sayang
Tanpa diminta semua pinta sudah tersedia begitu megahnya
Hutan yang hijau , air yang melimpah begitu titahnya
Sore itu kabar duka datang, sosok preman dan para pemodal datang menyelinap
Mereka datang ingin memperkosa alam, menggali tambang merampas masa depan
Atas nama pembangunan , mereka lupakan kehidupan
Atas nama kekayaan mata hatinya dibutakan
Barisan para srikandi dengan selendang pusaka keberanian mereka turun ke jalan
Menyuarakan kesewanang-wenangan dan ketidakadilan
Menentang pengrusakan mereka berani mati
Sebagai anak yang berbakti, nurani yang  bersaksi
Penindasan harus pergi dari tanah pertiwi
Merah putih mereka kibarkan, menolak pabrik semen mereka gelorakan
Tak kenal siapa lawan, mereka terus menerjang si tuan punya barisan
Berpanas panasan dijalan , menyemen kaki membuat border perlawanan
Terus melawan sampai cahaya kemenangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H