Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kendeng

26 Desember 2018   12:20 Diperbarui: 26 Desember 2018   12:28 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibawah lereng kaki bukit pegunungan, ada sekumpulan manusia yang cinta kepada alam

Cintanya melebihi cinta kepada harta dan kemewahan

Sedulur sikep mereka dikenal, para manusia perawat kehidupan lestari kedamaian

Hidup dengan keramahan dan kejujuran

Tawa tulus dan makna tulus mereka berikan kepada kehidupan

Alam adalah sosok ibu yang tulus memberikan kasih sayang

Tanpa diminta semua pinta sudah tersedia begitu megahnya

Hutan yang hijau , air yang melimpah begitu titahnya

Sore itu kabar duka datang, sosok preman dan para pemodal datang menyelinap

Mereka datang ingin memperkosa alam, menggali tambang merampas masa depan

Atas nama pembangunan , mereka lupakan kehidupan

Atas nama kekayaan mata hatinya dibutakan

Barisan para srikandi dengan selendang pusaka keberanian mereka turun ke jalan

Menyuarakan kesewanang-wenangan dan ketidakadilan

Menentang pengrusakan mereka berani mati

Sebagai anak yang berbakti, nurani yang  bersaksi

Penindasan harus pergi dari tanah pertiwi

Merah putih mereka kibarkan, menolak pabrik semen mereka gelorakan

Tak kenal siapa lawan, mereka terus menerjang si tuan punya barisan

Berpanas panasan dijalan , menyemen kaki membuat border perlawanan

Terus melawan sampai cahaya kemenangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun