Sajak sebotol bir , kau sudah narasikan begitu amat sangat kemirisan , dimana kita telah menjadi asing di negeri sendiri
Para tuna wicara tak berani berkata, para tuna daksa tak mungkin melawan dengan tenaga, manusia yang waras sudah patut dirundung naas
Kita yang dari jutaan makna nusantara, tersimpan jutaan mutiara, tapi hanya selogam koin pun tak punya
Sebongkah batu mulya kita punya, sesubur barisan khatulistiwa sungguh mesra, namun sekarat besipun hanya jadi pentungan kepala
***Â
Dear mas rendra
Risau mu semakin menjadi jadi hari ini, saat banyak orang berfikir namun acuh terhadap persoalan si rakyat miskin
Bangku bangku berderet diantara ruanga ruang kemalasan, para pejabat duduk ditengah parlemen dengan ruangan nan megah, berbicara seolah olah memahami panasnya terik ditengah sawah
***
Dear Mas rendra
Aku hanya memintamu tetap lengkingkan suaramu keras keras, walaupun ragamuu sudah terkoyak koyakÂ