Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku | Lonceng Perlawanan!

8 Desember 2018   04:19 Diperbarui: 8 Desember 2018   05:21 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tulis puisi lewat jentik jemari, tak ubahnya riwayat para dermawan pemberi nasi

Aku katakan ketidakadilan lewat narasi, tak ubahnya riwayat kemerdekaan negeri ironi

Aku dan sajak sajaku pergi kian kemari, mencari cari siapa tuan rela berkabari

Aku dan riwayatmu para penipu, di salahkan nya naluri sudah tak lagi menggerutu

***

Malam ini dengan sebatang lisongku, aku katakan bahwa dunia sudah tak lagi berwajah manusia

aku katakan bahwa waktu akan menjadi senjata membabi buta untuk dusta

aku ikrarkan bahwa janji harus menjadi penolak tirani 

***

Aku dan dengan kamar sunyi ini, kasur kasur yang sudah lapuk dimakan usia

Dinding dinding yang sudah tak indah dipandang menandakan luka

Dimana dia ( Keberpihakan itu ) !

Tak usah lagi kau rayu rayu aku untuk diam ; aku lebih baik menetes darah timbang aku harus menjadi manusia lemah

ohhh nasehat , tak usahlah datang ketika ku sudah terkapar !

Aku bukan lagi nyanyian bisu tanpa makna, aku katakan , aku ini senjata untuk nurani yang sudah mati !

Aku katakan pedangku adalah kata kata yang terus di hunuskan !

Aku dan irisan irisan kabar luka dari kawan kawan yang rela berkorban dan rela tak mendapat jatah makan 

***

Sudah jangan menangis kawan, ratapan kita sudah takan didengar

mereka sudah tuli , mereka sudah buta dan nurani yang mati !

Mari sini kawan kita bernyanyi, ambilah gitar tua itu, biarkan kita larut bersama malam yang tak bertuan 

bersama harapan yang sudinya sudah tak beriman , bersama cacian yang sudinya sudah menjadi kebiasaan , bersama matahati yang sudah tegar di terpa topan 

Mari sini kawan , kita bernyanyi

Aku dongengkan kisah masalalu negeri ini !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun