Aku tulis puisi lewat jentik jemari, tak ubahnya riwayat para dermawan pemberi nasi
Aku katakan ketidakadilan lewat narasi, tak ubahnya riwayat kemerdekaan negeri ironi
Aku dan sajak sajaku pergi kian kemari, mencari cari siapa tuan rela berkabari
Aku dan riwayatmu para penipu, di salahkan nya naluri sudah tak lagi menggerutu
***
Malam ini dengan sebatang lisongku, aku katakan bahwa dunia sudah tak lagi berwajah manusia
aku katakan bahwa waktu akan menjadi senjata membabi buta untuk dusta
aku ikrarkan bahwa janji harus menjadi penolak tiraniÂ
***
Aku dan dengan kamar sunyi ini, kasur kasur yang sudah lapuk dimakan usia
Dinding dinding yang sudah tak indah dipandang menandakan luka