Lihatlah dara jelita seorang wanita
bersaksi atas nama kenyataan nya yang ada
dia berikrar dibawah kaki kaki candi penuh ratapan
berucap janji ingin menjadi seorang dewi kemakmuran
dewa dewi berpergian melihatnya dari kejauhan
wanita yang mengerikan karena iya tak kenal dengan penindasan
tanya belulangnya pernah berserakan dijalanan
diaspal aspal penuh pertanyaan
Adakala wanita itu pergi tersenyum dibilik bilik luka
tak ayal pertanyaan bulan seperti pertanyaan bintang, tak henti nya siang dan malam bergantian
terus membabi buta tak kenal keajaiban
Tertatih dibuat oleh kalimatnya dengan majas majas metafor yang sangat sederhana
imaji dialam surgawi dengan sukma sukma realita
Ada saja iya yang menyadari adanya sebuah pitam hitam di antara kahyangan
Ini bukan dongeng kisah seorang dewi dan para dayang dayangnya
Namun frasa suci dibawah benderanya para pahlawan anti patriariki !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H