Dengan sedikit penjelasan diatas, sedikit konklusi yang dapat diambil adalah bahwa subjektivitas yang menghantarkan manusia untuk kritis sehingga dapat menelurkan sebuah progresivitas adalah anasir yang memajukan peradaban umat manusia, salah satunya adalah era digital.
Tanpa anasir tersebut, mustahil era digital akan muncul hari ini. Sehingga, dapat diketahui bahwa unsur fundamen yang menjadi “ruh” bagi era digital itu sendiri adalah subjektivitas, kritik, dan progresivitas. Maka dari itu, sebagai manusia era digital patut untuk mempertahankan “ruh” tersebut agar dapat membuahkan progresivitas secara berkelanjutan demi kemaslahatan di masa depan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H