Mohon tunggu...
Abidah Ulma
Abidah Ulma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Salah satu mahasiswa akhir yang suka berkecimpung di dunia tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perempuan dan Pelecehan Seksual

27 Agustus 2021   09:22 Diperbarui: 27 Agustus 2021   09:31 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya mengalami luka fisik, korban pelecehan seksual juga mengalami depresi, mental down dan trauma mendalam. Belum lagi juga akan mendapat kecaman social dari berbagai pihak. Seakan apa yang telah dilakukannya merupakan sebuah "kesalahan besar" yang terus menerus melekat pada diri korban sampai kapanpun. Selain itu, juga dapat membunuh karakter, hancurnya nama baik dan kehilangan rasa kepercayaan pada diri sendiri bahkan bisa mengakibatkan kehilangan diri sendiri.

Oleh karena itu, paradigma masyarakat terhadap korban pelecehan harus kembali diluruskan. Bahwa pada kenyataannya, korban ialah seseorang yang membutuhkan perlindungan dan kepercayaan untuk mengatasi traumanya. Karena pada dasarnya, kebijakan dan undang-undang tidak serta merta dapat menyelesaikan permasalahan mengenai pelecehan seksual terhadap korban. Dukungan penuh dari keluarga dan lingkungan juga sangat diperlukan. Memulihkan trauma pada diri korban tidak semudah seperti membalik telapak tangan. Selain itu, orangtua juga harus mengontrol anak sejak dini, mulai dari lingkungan bergaulnya, cara berpakaian maupun pengggunaan media social. Orangtua juga memberikan pengertian mengenai sex-education sejak dini, mana batasan yang boleh disentuh dan mana batasan yang tidak boleh disentuh orang lain. Disini, pengawasan orangtua menjadi hal utama demi menghindari suatu hal yang tidak diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun