Outbound adalah salah satu cara terbaik untuk membangun hubungan yang kuat dan meningkatkan kebersamaan di antara teman seangkatan. Kegiatan ini tidak hanya menawarkan tantangan fisik dan mental, tetapi juga memberikan kesempatan untuk saling mengenal lebih dalam di luar lingkungan sekolah.
Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Probolinggo memiliki jumlah peserta didik sebanyak 970 anak dan terbagi dalam 28 rombongan belajar (rombel). Peserta didik kelas IX terbagi menjadi 10 rombel. Sedangkan kelas VIII dan VII masing-masing terbagi menjadi 9 rombel. Banyaknya rombel dalam satu tingkatan kelas, menyebabkan peserta didik tidak saling mengenal satu sama lain. Keadaan ini tentu bisa berdampak negatif baik secara pribadi maupun dalam konteks kehidupan sosial di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Hal inilah yang menjadi dasar bagi MTs Negeri Kota Probolinggo untuk menyelenggarakan kegiatan outbound per Angkatan. Dalam artikel ini akan dibahas keseruan kegiatan outbound di Paiton Resort Hotel yang diikuti oleh peserta didik kelas IX.
Berbagai Aktivitas Outbound untuk Bonding
Ice Breaking dan Pembukaan
Kegiatan outbound dibuka oleh Kepala MTs Negeri Kota Probolinggo. Dalam sambutannya, Tawin mengatakan bahwa "kegiatan outbound diselenggarakan dengan tujuan untuk membangun keakraban antar peserta didik, membentuk mental dan karakter yang tangguh. Karena dalam kegiatan ini kalian akan diberikan tantangan yang harus dipecahkan." Usai acara pembukaan, peserta didik diajak oleh leader untuk ice breaking yang bertujuan untuk mencairkan suasana dan menciptakan kedekatan antar peserta didik. Pada sesi ini, peserta didik mulai mengenal satu sama lain dan mempersiapkan diri untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang lebih menantang.
Flying Fox, Jembatan Gantung, dan High Rope
Sesuai dengan jiwa anak yang menyukai sesuatu yang menantang dan menguji adrenalin, maka diberikan permainan flying fox, jembatan gantung, dan high rope. Ketiga kegiatan ini merupakan sebuah tantangan yang menguji keberanian peserta didik. Bagaimana mereka bisa menaklukkan rasa takut dan cemas yang ada pada dirinya, sehingga mampu mencapai garis finish. Kegiatan ini juga mengasah mental dan fisik peserta didik.
Simulasi Kepemimpinan dan Permainan Tim
Di beberapa sesi yang lainnya, peserta didik diberikan peran sebagai pemimpin tim. Mereka diminta untuk mengarahkan kelompoknya menyelesaikan masalah atau tantangan tertentu. Setiap tim diberikan ruang untuk berkreasi dan menunjukkan kemampuannya. Aktivitas ini mengasah kemampuan kepemimpinan peserta didik dan mengajarkan mereka untuk membuat keputusan yang tepat di bawah tekanan. Sedangkan peserta didik yang menjadi anggota tim, dapat belajar bagaimana memahami instruksi, menjalin komunikasi dengan ketua dan sesama anggota tim, dan membentuk solidaritas.
Refleksi dan Evaluasi
Setelah semua aktivitas selesai, diadakan sesi refleksi dan evaluasi untuk merenungkan pelajaran yang diperoleh selama kegiatan outbound. Para peserta didik berbagi pengalaman dan pendapat mereka tentang bagaimana bekerja sama, menghadapi tantangan, dan belajar dari kegagalan atau sebuah keberhasilan.