Mohon tunggu...
Abidah Ida
Abidah Ida Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru adalah Seniman.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Ketahanan Mental Melalui Ujian Tahfizh

6 Desember 2024   15:22 Diperbarui: 6 Desember 2024   15:33 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ujian tahfizh sering kali dianggap sebagai evaluasi kemampuan seseorang dalam menghafal Al-Qur'an saja. Akan tetapi sebenarnya ujian tahfizh lebih dari sekadar menguji kekuatan hafalan. Ada tantangan yang harus ditaklukkan dalam menghadapi ujian yang memiliki dampak besar terhadap ketahanan mental para peserta.

Ketahanan mental diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk tetap stabil dan berfungsi secara optimal dalam menghadapi tantangan, stres, dan tekanan. Dalam proses menghafal, peserta ujian menghadapi berbagai tantangan, seperti kesulitan mengingat ayat yang kadang sulit dihafal, menjaga konsistensi hafalan, dan mengatur waktu untuk menghafal. Adakalanya peserta ujian merasa frustasi apabila telah berusaha keras untuk menghafal, namun ayat-ayat yang dihafal tetap sulit diingat. Pada saat inilah ketahanan mental diuji. Menghafal bukanlah proses yang mudah, di dalamnya dibutuhkan kesabaran, ketekunan, dan keuletan.

Di dunia pendidikan, ujian tahfizh dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk membangun ketahanan mental. Berikut adalah beberapa aspek penting yang menunjukkan bagaimana ujian tahfizh dapat membantu dalam membangun ketahanan mental.

Disiplin dan Manajemen Waktu

Ujian tahfizh mengajarkan nilai disiplin dan manajemen waktu. Peserta ujian yang menginginkan nilai sempurna harus memiliki hafalan yang baik. Dengan demikian para peserta harus disiplin untuk mengulang-ulang hafalan dan mengatur waktu dengan baik, kapan harus menghafal, belajar, beribadah, bermain, dan istirahat.

Mengatur waktu dengan baik adalah keterampilan hidup yang sangat berguna, tidak hanya dalam dunia pendidikan, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan. Disiplin dalam mengatur waktu ini mengajarkan bahwa kesuksesan datang melalui komitmen dan usaha yang konsisten, bukan hanya dari bakat semata.

Kekuatan Tekad dan Kesabaran

Ujian tahfizh memerlukan kesabaran yang luar biasa. Menghafal Al-Qur'an bukanlah tugas yang mudah dan sering kali memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Proses ini mengajarkan untuk tidak mudah menyerah dan terus berusaha meskipun menghadapi kesulitan. Kekuatan tekad dan kesabaran yang dikembangkan peserta ujian selama proses ini akan sangat berguna dalam menghadapi tantangan lain dalam kehidupan.

Konsentrasi dan Fokus

Menghafal dan mengingat ayat-ayat Al-Qur'an memerlukan tingkat konsentrasi dan fokus yang tinggi. Proses ini membantu untuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi pada tugas yang dihadapi dan menyaring gangguan yang ada. Kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi ini tidak hanya berguna dalam menghafal Al-Qur'an, tetapi juga dalam aktivitas akademis dan profesional lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun