Mohon tunggu...
Abidah Ardelia Khairun Nisa
Abidah Ardelia Khairun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Abidah Ardelia Khairun Nisa' mahasiswa S1 Kimia Universitas Sebelas Maret tertarik pada bidang kimia analis. Selain itu, memiliki minat pada isu kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kesehatan Mental, Sudahkah Menjadi Prioritas Bersama?

18 Oktober 2023   17:06 Diperbarui: 24 Oktober 2023   01:10 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun demikian, kita sebaiknya berkonsultasi kepada orang yang lebih profesional, seperti psikolog untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Seseorang bertanggung jawab terhadap kesehatan mentalnya sendiri. Mulailah dengan menerima dan bersyukur atas semua hal yang Tuhan berikan. Mencintai diri sendiri dan berikan penghargaan atas pencapaian yang kita raih. 

Kita harus meyakini bahwa hidup yang kita jalani sangat bermakna dan berharga untuk diri kita sendiri bahkan orang lain. Kegiatan-kegitan yang positif dapat membentuk kita menjadi pribadi yang positif pula. 

Selain itu, kegiatan positif juga membantu kita untuk memaknai hidup jauh lebih baik. Jangan ragu untuk membuka diri dan bercerita kepada orang yang dipercaya. 

Saya yakin dengan kita berani untuk berbagi cerita, beban yang kita rasakan akan lebih berkurang, perasaan kita jauh lebih lega, bahkan pencerahan dan solusi akan kita dapatkan untuk menyelesaikan permasalahan yang kita alami. 

Selalu ingat bahwa setiap ujian yang Tuhan berikan pasti ada solusi untuk memecahkannya. Tuhan memiliki banyak jalan untuk mendengar keluhan kita dan membantu menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Setiap langkah yang kita lalui, Tuhan selalu mengiringi kita. 

Setiap orang pasti membutuhkan support system untuk sekadar menemani atau berbagi emosi. Kita sebagai makhluk sosial juga berkontribusi terhadap kesehatan mental orang lain. Bukankah kita seharusnya merangkul mereka? Tidak berat bukan untuk sekadar menjadi garis terdepan dalam membantu mewujudkan kesehatan mental orang lain? 

Seperti lirik lagu Garis Terdepan karya Fiersa Besari, kita mempunyai telinga yang akan lebih bermanfaat untuk mendengarkan cerita dari teman-teman kita, kita mempunyai bahu sebagai tempat bersandar untuk melepas semua penat yang dirasakan, kita juga mempunyai raga untuk menjadi tempat berlindung dari kerasnya roda kehidupan. Sudah saatnya kita lebih peka terhadap lingkungan sekitar, saling menguatkan antarsesama, dan memprioritaskan kesehatan mental bersama.

Oleh karena itu, kesehatan mental sangat penting untuk diperhatikan. Kehidupan yang baik tercipta karena sinergi yang baik antara kesehatan mental dan kesehatan jasmani. 

Tidak ada yang lebih berharga dari nyawa manusia. Kita tidak pantas untuk terluka. Rehat sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan dan dengarkan lagu yang kita suka. Mari saling memeluk dan menebar semangat untuk semua insan di dunia.                                 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun