Mohon tunggu...
Abid Abid
Abid Abid Mohon Tunggu... -

http:twitter.com/abid912

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berpikir Positif, Berkata Positif, Menulis Positif, All About Positive Thing

13 Agustus 2012   00:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:52 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih menyambung topik hangat seputar LOA, POA, Self-Talk, Mindset, alam bawah sadar, dan sekitarnya (jika belum mengerti silakan googling terlebih dahulu).
Kita harus selalu berusaha mengontrol pikiran, perkataan, tulisan dan apapun yang kita kerjakan dalam koridor kepositifan. Dengarkan lagu2 positif, baca hal2 positif, perbanyak bergaul dengan teman2 positif di lingkungan yang positif, dan lain sebagainya.

Bagi umat muslim, apa yang kita katakan adalah doa, pasti terkabul.
Bagi umat modern, apa yang kita katakan akan meresap ke dalam alam bawah sadar kita, lalu menjadi mindset kita, dan akhirnya terjadi seperti yang kita katakan.

Kedua intinya sama, hanya dipandang dan dibahas dalam perspektif yang berbeda.
Intinya : yang kita katakan, yang kita pikirkan, yang kita sangkakan, pasti terjadi.

Seperti yang dikatakan dalam “the secret” mengontrol pikiran memang tidak mudah pada awalnya, melelahkan dan penuh perjuangan, tapi kita bisa melakukannya, dan hal ini tidak sia2.
Ada kehidupan positif yang menunggu di depan jika kita berhasil melewati fase “penuh perjuangan” tersebut.

Mulailah mengurangi dan menghapuskan kata2 yang bersifat negatif dalam kehidupan kita, ini berarti juga menjadikan kita lebih dapat mengontrol emosi kita. Kita melakukan itu semua karena mengerti, mengerti bahwa semua itu akan membawa kita kepada kualitas kehidupan yang lebih baik.

Coba perhatikan ke bagian atas tulisan ini, hanya ada satu kalimat yang agak negatif, yaitu “mengontrol pikiran memang tidak mudah pada awalnya, melelahkan dan penuh perjuangan” Itu karena “the secret” memang tidak menemukan kalimat yang lebih baik dari itu. Dan itu pun langsung diimbangi dengan kalimat positif “tapi kita bisa melakukannya, dan hal ini tidak sia2.”

Daripada mengatakan “sulit”, lebih baik mengatakan “tidak mudah, tapi pasti bisa”.
Itu adalah pilihan kita.

Berikut contoh2 lainnya:
1. Daripada mengatakan “jangan begadang sayang, nanti sakit lho” lebih baik mengatakan “tidur yang cukup ya sayang, biar sehat terus”

2. Daripada mengatakan “iya sayang, aku gak akan males belajar lagi” lebih baik mengatakan “iya sayang, aku akan rajin belajar”

3. Daripada mengatakan “dede, jangan nonton tv terlalu dekat” lebih baik mengatakan “dede nonton tvnya agak jauhan ya”

4. Daripada mengatakan “ayah, jangan ngebut nyetirnya” lebih baik mengatakan “ayah, pelan2 aja bawa mobilnya, hati2″

Dan masih banyak lagi, semua memang harus kita pilih dan pilah, demi kebaikan kualitas kehidupan kita sendiri.

Tulislah status2/twit2 positif, bukan sebaliknya. Bagi orang2 positif, membaca status/twit seperti itu adalah “ujian”.
Banyak dari kita yang menuliskan keluhan2 yang sebenarnya sepele. Ini juga merupakan tanda bahwa kurang mensyukuri nikmat Tuhan.

Tuliskan hal2 positif, jika belum bisa maka lebih baik diam.

@abid912

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun