Bumi Manusia sebagai periode penyemaian dan kegelisahan dimana Minke sebagai aktor sekaligus kreator adalah manusia berdarah priyayi yang semampu mungkin keluar dari kepompong kejawaannya menuju manusia yang bebas dan merdeka, di sudut lain membelah jiwa ke-Eropa-an yang menjadi simbol dan kiblat dari ketinggian pengarahuan dan peradaban. Minke adalah seorang pelajar pribumi anak seorang Bupati. Tetapi Minke sama sekali tidak berkeinginan menjadi bangsawan. Bumi Manusia menceritakan bagaimana perjalanan hidup Minke hingga menikah dengan Annelis, anak dari Nyi Ontosoroh.
2.Anak Semua Bangsa
Anak Semua Bangsa adalah periode observasi atau turun ke bawah mencari serangkaian spirit lapangan dan kehidupan arus bawah pribumi yang tak berdaya melawan kekuatan raksasa Eropa. Di titik ini, Minke diperhadapkan antara kekaguman yang melimpah-limpah pada peradaban Eropa dan kenyataan di selingkungan bangsanya yang kerdil. Sepotong perjalanannya ke Tulangan Sidoarjo dan pertemuannya dengan Khouw Ah Soe, seorang aktivis pergerakan Tionghoa, korespondensinya dengan keluarga De la Corix (Sarah, Miriam, Herbett), teman Eropanya yang liberal, dan petuah-petuah Nyai Ontosoroh, mertua sekaligus guru agungnya, kesadaran Minke tergugat, tergurah, dan tergugah, bahwa ia adalah bayi semua bangsa dari segala jaman yang harus menulis dalam bahasa bangsanya (Melayu) dan berbuat untuk manusia-manusia sebangsanya.
3.Jejak Langkah
Jejak Langkah adalah fase pengorganisasian perlawanan. Minke memobilisasi segala daya untuk melawan bercokolnya kekuasaan Hindia yang sudah berabad-abad umurnya. Namun Minke tak pilih perlawanan bersenjata. Ia memilih jalan jurnalistik dengan membuat sebanyak-banyaknya bacaan Pribumi. Yang paling terkenal tentu saja Medan Prijaji. Dengan koran ini, Minke berseru-seru kepada rakyat Pribumi tiga hal; meningkatkan boikot, berorganisasi, dan menghapuskan kebudayaan feodalistik. Sekaligus lewat langkah jurnalistik. Minke berseru-seru : “Didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan.”
4.Rumah Kaca
Rumah Kaca adalah seri yang paling berbeda dari ketiga seri sebelumnya. Karena sudut pandang orang pertama si penulis adalah bukan lagi Minke. Minke yang akhirnya diasingkan di pembuangan tak bisa berjuang lagi. Seorang pribumi yang berhasil menyingkirkan Minke bernama Jacques Pangemanann. Melalui Rumah Kaca inilah kemudian Tuan Pangemanann menceritakan kisah selanjutnya dari perjalanan hidup seorang Minke. Rumah Kaca memperlihatkan usaha kolonial memukul semua kegiatan kaum pergerakan dalam sebuah operasi pengarsipan yang rapi. Arsip adalah mata radar Hindia yang ditaruh di mana-mana untuk merekam apa pun yang digiatkan aktivitas pergerakan itu.
Adapun Etalase di amazon store bisa di lihat disini
Sumber:http://nurrahmanarif.wordpress.com/2012/01/03/tetralogi-pulau-buru/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pramoedya_Ananta_Toer
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI