Tak banyak yang tahu, bahwa Soekarno terlibat dalam pengerahan rakyat Indonesia dalam Romusha Jepang, Ini dia kisah Soekarno Menjadi Mandor dari tahun 1042 - 1945
Jepang Landing di Indonesia Pada tanggal 28 Februari 1942 di Banten, Rembang, dan Indramayu, dan melakukan peperangan dengan belanda, berakhir dengan kemenangan Jepang dan berhasil mengusir Belanda yang telah mengambil kekayaan Alam Indonesia Selama Puluhan Tahun lamanya. dan mendapatkan Sambutan Hangat oleh Rakyat Indonesia, Kedatangan Jepang dengan embel-embel Saudara Tua Indonesia dan meminta bantuan Rakyat Indonesia menjadi Tenaga Kerja Sukarela. Jepang meminta bantuan untuk memenangkan peperangan di Asia Timur Raya, Jepang melawan Amerika Serikat dan sekutu pada tahun 1941-1945.
Berdasarkan fakta pada buku "Romusha Daerah Istimewa Yogyakarta" Ternyata tujuan utama Jepang Datang ke Indonesia Adalah mengambil Sumber Daya Alam Dan Manusia Dengan Dalil Keperluan Ekonomi.
Lalu Apa Partisipasi Soekarno Dengan Kedatangan Jepang?
Cerita ini berawal dari Kedatangan Jepang Ke Indonesia, Soekarno Belum mengetahui apa tujuan Jepang Datang Ke Indonesia. Alhasil dengan embel-embel Saudara Tua Indonesia Jepang berhasil menjebak Soekarno dalam tugas Yang Diberikan oleh Jepang yaitu Merayu Rakyat Indonesia untuk Berpartisipasi dalam Kerja Paksa yang diusulkan oleh Jepang kepada Soekarno. Dalam pidato, Soekarno mengungkapkan “Kita bangsa Indonesia dengan bangsa Nippon yang sama-sama bangsa Asia musti bekerja sama, marilah kita bekerja bersama-sama.”
Dalam Kampanye nya untuk Menarik dan Memengaruhi Rakyat Indonesia ke dalam Romusha, Soekarno sempat mengunjungi Bayah, Banten Selatan, ditahun 1944.
dalam buku “Penyambung Lidah Rakyat Indonesia“ Buatan Cindy Adams, dalam buku tersebut ada pengakuan Soekarno bahwa ia yang menyuruh sekaligus menjadi Mandor Rakyat Indonesia dalam romusha Jepang “Sesungguhnya akulah Soekarno yang mengirim mereka kerja paksa. Ya, akulah orangnya. Aku menyuruh mereka berlayar menuju kematian.”
Rakyat Indonesia dijanjikan oleh Jepang bahwa akan mendapatkan Kehidupan yang Layak jika mau berpartisipasi dalam romusha Jepang, namun kenyataanya, jauh dari semua itu. Setiap hari rakyat yang mengikuti Kerja Paksa Harus melaksanakan tugas yang berat tanpa ada istirahat dan kebutuhan gizi yang cukup. dampak dari romusha Jepang ini Tubuh Rakyat Indonesia Pada saat itu menjadi kurus tak ter-urus, namun harus tetap menjalankan Kerja Paksa hingga banyak jiwa yang berterbangan karena kurangnya istirahat dan gizi yang cukup seperti yang dijanjikan Jepang saat itu.