Seseorang pernah bertanya,
Semisal 2 batang kayu direkatkan dengan paku,
dua batu direkatkan dengan semen,
lantas dua hati direkatkan dengan apa?
----------------------------------------
Jika kamu hanya menjawab; Materi yang kuat, Rupa yang menawan, Jabatan yang kuat dan tinggi, atau Kecocokan keluarga, ada indikasi kamu masih belum seutuhnya siap membina hubungan yang memiliki pondasi cukup kuat. Karena contoh jawaban yang disebutkan tadi ini sejatinya hanyalah aksesoris duniawi dari sebuah hubungan.
Jika kamu hanya menjawab; Cinta, ada baiknya kamu memahami dan mendefinisikan terlebih dahulu apa yang kamu maksud dari kata Cinta. Atau jangan-jangan itu hanyalah sebuah ungkapan nafsu dunia yang kamu sendiri tidak mengenalinya dan tidak pula bisa mengendalikannya.
Jika kamu hanya menjawab; Bentuk-bentuk sikap seperti saling mengerti, melengkapi, menghormati atau sejenisnya, bisa jadi ini adalah hal-hal yang sangat mudah terlupakan dan berubah sejalan dengan perubahan kekuatan diri masing-masing orang. Kekuatan hubungan kamu masih patut untuk dipertanyakan kembali. Hal ini juga merupakan bentuk-bentuk aksesoris duniawi dari sebuah hubungan.
Jika kamu hanya menjawab; Ijab Qabul di kantor KUA, bisa jadi kamu terkadang masih suka lupa akan esensi sebuah hubungan yang sesungguhnya. Dikarenakan kamu masih beranggapan formalitas lah yang utama, dan hubungan itu bisa berjalan dengan sendirinya.
Jika kamu menjawab; selain dari yang disebutkan sebelumnya, mungkin memiliki hubungan yang benar-benar serius dan berkekuatan masih belum berwujud jelas di kamus kehidupan kamu, karena bukanlah sesuatu yang menjadi prioritas yang perlu untuk benar-benar dipahami saat ini. Atau bisa jadi, hubungan kamu saat ini berpotensi serupa dengan bentuk cinta monyet atau cinta buta.
Jika kamu menjawab; Karena iman yakin penuh harap mencari restu yang maha kuasa, berbahagialah kamu karena ini sesungguhnya sebenar-benar dan sekuat-kuatnya pondasi perekat utama sebuah hubungan - ini jika kamu termasuk orang yang meyakini adanya Tuhan. Kamu sudah cukup beruntung untuk kemudian bisa menambah perekat dan aksesoris tambahan hubungan kamu.
“Karena iman yakin, penuh harap mencari restu yang maha kuasa, maka ia menjadi terekat kuat. Bukan tidak pernah tergores, bukan tidak pernah berjelaga, tetapi jika di hati sama-sama mengingat dan mencari restu yang maha kuasa, kedamaian akan mudah menjelma semula. Yang bersalah mudah meminta maaf dan yang benar mudah memberi maaf. Tidak mendendam berkepanjangan. Sebab masam cuma sebentar dan pahit hanya sedikit.”
Al Ayyubi
Jakarta, 29 Agustus 2013
"dari mendengar dan membaca, saya terus belajar dan berbagi"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H