Subanallah! Tak lebih dari dua puluh menit kebersamaan kami tapi begitu banyak pelajaran yang aku dapat dari pria sederhana dan bersahaja ini. Ia seorang yang cerdas dalam menjemput rejeki. Bukan jumlah yang utama, tapi berkah yang dicarinya. Ia tak pilih-pilih calon penumpang, jauh ataupun dekat tidak masalah. Walaupun sewanya relatif kecil, tapi jika sering hasilnya bisa melebihi yang yang lain, yang hanya mau mengambil sewa yang jauh, padahal yang besar belum tentu datang, yang kecil kerapkali melayang. Dan mengenai keluarga, menurutku dia suami dan ayah yang romantis. Meninggalkan sementara pekerjaan agar bisa menjalankan ibadah bersama keluarganya adalah salah satu buktinya. Dan rencananya untuk menggunting SIM agar bisa fokus dengan usaha barunya bisa menjadi inspirasi totalitas dalam berkarya. Walau dua, tiga pekerjaan bisa dilakukan dalam satu kesempatan, namun seringkali hasilnya lebih maksimal jika ada yang diprioritaskan.
Â
Terima kasih, Pak Sugeng. Ketika beberapa orang tak mampu mengendalikan emosi, aku harap dan aku yakin Bapak tak ada di tengah-tengah pengunjuk rasa itu. Aku percaya Bapak lebih tahu mana yang terbaik untukmu, juga keluargamu. Tak akan tertukar rejeki yang sudah Allah siapkan, walau jumlah orang yang menjalani profesi serupa terus bertambah.