Intelektual merupakan sebuah kemampuan berpikir dan berkontribusi dalam sebuah perkembangan dan membangun dan disertai dengan kemampuan berpikir yang kritis dan berkualitas. Kaum intelektual sendiri merupakan sekelompok orang yang memiliki kesamaan dalam hal berpikir sesuai dengan konsep intelektual. Dalam konsep ilmu negara seseorang yang memiliki tingkat intelektual yang tinggi serta memberikan pemikirannya kepada negara dengan maksud membangun dan membuat negara menjadi sebuah wadah yang baik bagi rakyatnya. Hal ini terbukti dengan beberap konsep negara yang menyatakan bahwa para kaum intelektual (filsuf) memberikan peranan yang amat berpengaruh.
Di Indonesia, para kaum dengan intelektual yang dinilai cukup baik memegang sebuah pengaruh yang dapat digunakan dengan maksud yang beragam. Adanya kaum intelektual seakan memberikan pemikiran -- pemikiran yang dianggap benar oleh beberapa lapisan masyarakat, tidak menutup kemungkinan mempengaruhi pemikiran para kaum penguasa. Di Indonesia tidak semua pemikiran yang diutarakan oleh para kaum intelektual membawa kebaikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Sektor yang paling berpengaruh dan tampak di Indonesia adalah dalam penerapan demokrasi. Demokrasi menjadi hal yang sangat seksi bagi masyarakat Indonesia. Mengapa tidak? Masyarakat selalu menyuarakan terkait demokrasi yang tidak tepat dalam posisinya. Masyarakat menilai demokrasi terkadang menjadi boomerang terhadap dirinya sendiri.
Peran kaum intelektual dalam perkembangan demokrasi di Indonesia seharusnya memiliki skala yang cukup besar. Segala sesuatu yang ada di Indonesia masih didominasi oleh peranan kaum intelektual, salah satunya pembuatan dan pemberlakuan peraturan -- peraturan yang ada di Indonesia. Gambaran paling nyata dari pengaruh kaum intelektual terlihat dari golongan yang beratasnamakan wakil rakyat. Rata -- rata pendudukan kursi perwakilan rakyat masih didominasi oleh kaum intelektual. Sehingga tidak dapat dielakkan bahwa kaum intelektual mendominasi perkembangan demokrasi yang ada di Indonesia. Dibalik itu semua terdapat sisi gelap yang bisa saja terjadi pada kaum intelektual. Terkadang kaum intelektual masih saja mengedepankan keinginannya dalam wewenang yang dimiliki.
Berikut ini beberapa bukti pengaruh kaum intelektual terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia.
Peran dalam Gerakan KemerdekaanÂ
Kaum intelektual Indonesia memiliki andil yang cukup penting terhadap terjadinya Gerakan kemerdekaan. Tidak hanya memiliki kemampuan berpikir yang cukup tinggi namun para kaum intelektual Indonesia juga memiliki kemampuan untuk memimpin yang cukup besar. Dengan intelektual yang di gabungkan dengan sikap leadership yang berskala besar, maka akan semakin besar pula pengaruh yang dapat dilakukan. Contohnya Soekarno, Mohammad Hatta, dan para pemikir dan kaum intelektual lainnya.
Kontribusi terhadap Pembentukan Konstitusi
Indonesia merupakan negara hukum yang berlandaskan pada sebuah konstitusi, yaitu Undang -- Undang Dasar 1945. Dalam pembentukan konstitusi ini kaum intelektual juga memegang peran yang sangat penting, salah satunya adalah tergabungnya dalam panitia sembilan. Adanya Undang -- Undang Dasar 1945 ini menjadi konstitusi yang mencerminkan konsep demokratis.
Pemberdayaan Masyarakat
Berkaca pada konsep dasar dari demokrasi yang mana rakyat memiliki hak dan kebolehan untuk mengutarakan keinginannya pada negara. Kaum intelektual Indonesia berperan untuk memberikan pendidikan, penyuluhan, dan penampungan aspirasi yang ingin disampaikan oleh masyarakat. Seperti yang telah tertulis, para kaum intelektual masih mendominasi kedudukan wakil rakyat di Indonesia.
Penciptaan Media Politik dan Opini Publik
Para kaum intelektual Indonesia juga memberikan kontribusi dalam menyuarakan dan menyebarluaskan keinginan dan opini dari para rakyat. Salah satu wadah untuk menyebarkan opini dan keinginan melalui media pemberitaan yang berisikan tentang politik dan demokrasi yang ada di Indonesia.
Sebenarnya peranan kaum intelektual  dalam pengaruh perkembangan demokrasi Indonesia sangatlah luas dan besar, karena masyarakat Indonesia masih mempercayai bahwa negara ini harus diatur, dikuasai dan diberdayakan oleh para kaum inteletual namun dengan tetap mendengar dan mengimplementasikan keinginan rakyatnya.
