Mohon tunggu...
Ida bagus Abhimantara
Ida bagus Abhimantara Mohon Tunggu... mahasiswa -

sedang menempuh pendidikan sarjana hukum di fakultas hukum universitas udayana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Papua, Nasionalisme Tak Ada Artinya Tanpa Humanisme

6 Januari 2016   12:29 Diperbarui: 6 Januari 2016   13:34 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kecil entah kenapa saya sangat mencintai apapun mengenai Indonesia bagian timur khususnya Papua. Dimana saya selalu mencari Presiden yang memiliki political will untuk serius dan benar-benar ingin membangun Papua bukan hanya sekedar menyenangkan pejabat-pejabat di Papua melainkan untuk rakyat Papua yang pantas mendapatkannya. Saya sendiri pernah bermimpi suatu saat ingin tinggal di Papua dan memajukan Papua, walau saya tau itu sangat sulit dan sepertinya itu hanyalah mimpi.

Kecintaan saya terhadap Papua membuat saya cukup sering berselancar di dunia maya untuk mengetahui segala hal dan gerakan-gerakan yang dilakukan generasi-generasi muda Papua baik yang ada di dalam negeri maupun diluar negeri. Betapa kagetnya ketika saya tahu bahwa gerakan Free West Papua (Papua Merdeka) yang digalakan generasi muda Papua diluar negeri sangat luar biasa dan mampu mencuri perhatian masyarakat dunia. Sungguh sedih melihat gerakan Free West Papua semakin besar dan terkenal, hal ini tentu akan memanaskan kondisi politik di bumi cendrawasih, namun kita harus berpikir objektif untuk melihat situasi ini. Dari apa yang saya baca mengenai alasan-alasan rakyat Papua ingin merdeka tidak lain dikarenakan pemerintah pusat tidak memperhatikan Papua dengan serius padahal di sisi lain rakyat Papua sendiri tahu tanah mereka dikeruk untuk keuntungan pemerintah pusat dan alasan lainya adalah alasan sejarah dan ras yang berbeda.

Melihat dari kompleksnya masalah dan sakit hatinya masyarakat Papua terhadap pusat, saya rasa jalan keluar satu-satunya adalah fokus dan serius membangun Papua dan tentunya harus bersifat riil dan dirasakan sendiri oleh masyarakat Papua, karena jika mempertahankan Papua hanya dengan cara mengenyangkan perut-perut pejabat Papua dan menempatkan banyak TNI di Papua untuk menembak dan membunuh orang-orang Papua yang pro kemerdekaan Papua tentu tidak akan berhasil dan hanya membuat gerakan Free West Papua semakin besar dan masif.

 

Di era kepresidenan Jokowi inilah saya melihat semua jalan keluar dari kuatnya keinginan rakyat Papua untuk merdeka. Niat baik bapak Presiden sendiri saya lihat berawal dari dibebaskannya beberapa tahanan politik di Papua hingga seringnya Presiden Jokowi berkunjung ke tanah Papua. Baru kali ini selama 21 tahun hidup saya, saya melihat presiden kita cukup sering blusukan ke Papua, terakhir presiden Jokowi menghabiskan waktu tahun barunya di Raja Ampat. Pada rezim Jokowi ini kita diperlihatkan akan adanya pembangunan infrstruktur besar-besaran di bumi cendrawasih seperti pembangunan tol trans-papua, pembangunan jalan-jalan baru, merenovasi bandara, dll. Hal-hal tersebutlah yang saya maksud sebagai jalan keluar dari peliknya masalah di Papua, ketika infrastruktur di suatu daerah sangat baik dan menunjang, hal tersebut akan otomatis berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Papua dan tentunya masyarakat Papua sendiri merasakan adanya pembangunan di daerah mereka yang sangat kaya tersebut, rakyat Papua harus mendapatkan apa yang selayaknya mereka dapatkan.

Rakyat Papua adalah rakyat Indonesia yang mempunyai hak yang sama dalam segala bidang, sudah saatnya Indonesia timur bangkit dan membangun Indonesia timur dari Papua, sudah saatnya rakyat Papua dapat mengintervensi kebijakan-kebijakan pemerintah pusat. Indonesia tidak hanya Jawa dan Bali, semoga di masa kepemimpinan Jokowi ini pembangunan infrastruktur semakin merata, Kalimantan, NTT, Maluku, dan Papua sudah saatnya merasakan roti pembangunan dan kemajuan bangsa ini.

 

Suara masyarakat Papua dalam Pemilu Presiden 2014 lalu adalah salah satu basis suara terbesar Jokowi dalam memenangi Pilpres, tentu ini mengindikasikan harapan besar rakyat Papua terhadap Jokowi yang melakukan kampanye Pilpres pertamanya di Papua. Harapan saya semoga rakyat Papua sedikit bersabar untuk merdeka karena pembangunan sudah didepan mata, jika Papua tak juga serius untuk dibangun, wajib hukumnya bagi rakyat Papua meminta referendum untuk merdeka. Nasionalism tak ada artinya tanpa Humanism! Hidup Papua!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun