Mohon tunggu...
Maria Hariyati
Maria Hariyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wanita tak sempurna

Dengan menulis aku memiliki sejuta kekayaan intelektual, yang bisa kuwariskan untuk anak-anakku.............

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Liburan Saat Pandemi Covid-19

12 November 2020   19:05 Diperbarui: 5 Februari 2022   20:22 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu masuk Candi (dokpri)

Hal positif yang bisa saya ambil dari adanya wabah Covid-19 , lebih banyak mengenal tempat Wisata , budaya dan kearifan lokal. Ternyata banyak sekali tempat-tempat indah dan bersejarah di sekitar kita.

Dalam tulisan wisata kali ini saya ulas tentang Candi Sumberawan yang cukup unik dan penuh Misteri.

Terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Candi Sumberawan sangat mudah ditemukan . Jalur yang bisa ditempuh melalui jalan Raya Singosari masuk ke arah Jl. Kertarejasa lurus lalu mengikuti arah tanda lokasi tujuan. Bisa juga menggunakan aplikasi GMap,  mudah bukan ?

Saat memasuki area Candi Sumberawan, terdapat parkiran khusus Sepeda Motor. Untuk mobil ada di dalam melewati pos dan gapura.

Pos Penjagaan sekaligus penjualan tiket masuk dan tiket parkir menjadi satu. Suasana cukup lengang di hari-hari kerja. Menurut penjaga, jika weekend lumayan ramai ,meskipun tidak seramai tempat wisata yang labelnya "kekinian" atau istilah anak milenial "instagramable".

Tapi percayalah, dengan tiket yang murah, suasana damai, adem dan agak berbau mistis akan pembaca rasakan. 

Harga tiket masuknya sangat terjangkau yaitu Rp 6000,- saja. 

Melewati pos penjaga, terdapat Gapura selamat datang dan tetumbuhan yang lumayan hijau. Latar belakang Pohon pinus menjulang tinggi seakan kita tak ada artinya di tengah belantara pinus tersebut. Konon pohon-pohon Pinus tersebut baru di tanam beberapa tahun belakangan. 

Sebelumnya area Candi hanya ditumbuhi pohon-pohon kecil ,tumbuhan buah dan bunga-bunga saja.

Letak candi dari pintu gapura tidak lebih dari 50 meter, melewati jembatan kecil karena ada kali dengan air yang ckup bening.

Jalan setapak di pagari tanaman hijau  sampailah di sisi kanan jalan Terlihat Candi Sumberawan dengan dikelilingi tanaman yang terawat.

 Dikelilingi pagar kawat berduri setinggi 1 meter lebih, area Candi saat itu tidak dapat dimasuki oleh pengunjung karena aturan Protokoler Kesehatan Covid-19.

Pintu masuk Candi (dokpri)
Pintu masuk Candi (dokpri)

Menurut juru kunci di sana, sebetulnya Candi Sumberawan adalah sebuah Stupa  yang dibangun untuk pemujaan dimasanya. Nama Sumberawan sendiri berasal dari Air Sumber dari rawan atau rawa-rawa.

 Ada sebuah sumber mata air di dekat candi tersebut yang konon katanya bisa menyembuhkan beberapa penyakit dan memiliki khasiat. Namun karena pintu pagar digembok, sayapun tidak bisa melihat tempat sumber mata air yang utama. Pengunjung hanya bisa menikmati segarnya air kolam dan sungai di area candi . Konon air tersebut juga berasal dari pusat mata air yang merembes ke sekitarnya akibat pemugaran di pusat Sumber.

Kolam penampung air rembesan Sumber mata air Sumberawan (dokpri)
Kolam penampung air rembesan Sumber mata air Sumberawan (dokpri)

Di samping area Candi yang dipagari, ada kolam penampung air dari rembesan Sumber mata air utama. Banyak pengunjung dan warga sekitar yang mandi sekedar menyegarkan badan .

Aliran air dari sumber mengalir ke sungai kecil  (dokpri)
Aliran air dari sumber mengalir ke sungai kecil  (dokpri)

Pengunjung memang tidak dilarang untuk mandi atau bermain air di area tersebut. Di sepanjang sungai kecil terdapat lapak-lapak pedagang makanan dan minuman. Selain bisa duduk-duduk santai di hamparan tanah lapang di bawah pohon pinus, ada beberapa komunitas yang sering menggelar acara di Candi Sumberawan. Mungkin karena suasana sejuk, tenang jauh dari keramaian dan murah ..

Bagi anda yang sedang mengagendakan liburan akhir tahun dengan bugdet murah meriah tapi mendapatkan pemandangan yang lumayan adem, Candi Sumberawan bisa jadi salah satu pilihan yang menarik. Selain itu bisa mengenalkan warisan budaya leluhur kepada anak-anak.

Semoga kita selalu mengeksplore tempat wisata lokal sekitar kita....

Lawang, 12 November 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun