Mohon tunggu...
Maria Hariyati
Maria Hariyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wanita tak sempurna

Dengan menulis aku memiliki sejuta kekayaan intelektual, yang bisa kuwariskan untuk anak-anakku.............

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Kubangan Lumpur Lapindo

9 November 2020   06:58 Diperbarui: 9 November 2020   07:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jiwaku terjebak dalam lumpur pekat...

Sesak nafasku satu-satu..

Aku ingin keluar...

Sungguh menyedihkan kala kerangka tubuhku terpendam bersama jiwa ...

Jangan anggap aku tak bernilai hanya karena aku sudah mati dan terkubur...

Aku masih bisa rasakan betapa berat lumpur itu menghimpit jiwa-jiwa dalam peristirahatan abadi..

Tak ada lagi kunjungan keluarga..kerabat..

Menabur bunga ....menyiram kubur dengan air mawar...

Kini hanya kepekatan...

Hitam...

Aku adalah jiwa dan kerangka yang terpendam....

Bantu aku keluar dari kubangan Lapindo...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun