Mohon tunggu...
Abest
Abest Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Segala puji dan syukur untuk segalanya hari ini

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kenapa Jokowi Tak Didampingi Petinggi Partai Saat Temui Aburizal?

15 Oktober 2014   19:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:55 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPAS.com

Kata Juru Bicara Koalisi Merah Putih Tantowi Yahya di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (15/10/2014) mengomentari pertemuan empat mata antara presiden terpilih Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Galeri Seni Kunstkreing Paleijs Menteng. "Karena sudah menjadi salah satu ciri-ciri Joko Widodo sebagai seorang Satrio Piningit Pemimpin ke-7 Republik Indonesia, yaitu 'nglurug tanpo bolo', mendatangi pihak 'lawan' sendirian tanpa pasukan. Bila seorang panglima perang memimpin suatu pasukan untuk menyerbu musuh, itu dalam konteks peperangan, dengan tujuan mengalahkan, menghancurkan, meluluhlantakkan lawan. Sedangkan seorang Satrio Piningit Jokowi mendatangi pihak yang dianggap semua orang sebagai lawannya, bukan sebagai lawan yang harus dikalahkan, tetapi sebagai sesama anak bangsa yang harus diajak bekerjasama membangun negara. Jokowi mendatangi ARB yang harus diakui merupakan salah satu pemimpin politik di Indonesia, dalam konteks konstruktif membangun bangsa, bukan konteks destruktif peperangan yang menghasilkan kehancuran dan kekalahan salah satu pihak. Itulah makna 'nglurug tanpo bolo'. " Demikian satu jawaban yang penulis peroleh dari salah satu tulisan pendukung Jokowi di kompasiana. Tulisan lama di kompasiana ini berbau tahayul dan klenik tanpa dasar ilmiah dan hanya mengandalkan serba kebetulan yang dicocok-cocokkan. Karena kebetulan tidak terjadi 3 kali, 3 point  atau lebih, beberapa kebetulan kecocokan ciri-ciri yang ditempelkan kepada Jokowi dianggap sebagai suatu kebenaran. Baiklah, bolehlah berpendapat demikian. Karena sejarah bangsa-bangsa dituliskan untuk anak cucu akan lebih menarik bila dalam bentuk sastra. Semoga saja kebetulan-kebetulan ini berlanjut di masa depan dan benar-benar membawa kemajuan dan kejayaan bagi negara dan bangsa. Asal Indonesia ke depan menjadi lebih baik, tidak ada alasan bagi siapapun untuk menolak. Tapi bila nanti Jokowi tidak menunjukkan kinerja sesuai harapan, biarlah Ahmad Dhani menantangmu duel di ring tinju dan menghajarmu.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun